FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pariwisata di Bali tengah jadi sorotan. Sejumlah pihak menilai saat libur akhir tahun Bali sepi, berbeda dengan momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) sebelumnya.
Narasi itu seliweran di media sosial. Salah satunya diungkapkan Konten Kreator asal Bali, Ter Pamungkas.
“Sebagai orang Bali, jujur aku sedih melihat Bali sekarang terasa sepi,” tulis Pamungkas dikutip dari unggahannya di X, Sabtu (27/12/2015).
Menurutnya, menurunnya jumlah wisatawan bukan tanpa alasan.
“Bukan tanpa alasan, beberapa hal emang bikin capek,” ujarnya.
Dia lalu mengungkap sejumlah persoalan. Seperti Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah yang menjadi momok.
“TPA mau ditutup, kami bingung soal sampah hingga berserakan,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, ada pula persoalan lain. Seperti macet hingga banjir.
“Macet makin jadi, alam perlahan dirusak. Berita banjir pun mempengaruhi,” ucapnya.
“Semoga NKRI lekas membaik ya,” sambung Pamungkas.
Isu anjloknya jumlah wisatawan di Bali, juga dibenarkan Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana. Dia menyebut persoalannya bukan karena daya tarik wisata.
Dia mengatakan salah satu penyebabnya adalah persepsi publik terhadap cuaca buruk.
Mengenai Bali, jadi kami sudah mendapatkan data bahwa wisatawan mancanegara tetap meningkat, sekarang 6,8 juta tapi targetnya mencapai 7 juta. Tapi memang wisatawan nusantaranya sedikit menurun mungkin dikarenakan gencarnya informasi bahwa cuaca kurang baik dan juga hal yang lain ya,” kata Widiyanti kepada jurnalis di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (26/12/2025).
Walau di Bali menurun, dia mengatakan jumlah wisatawan meningkat di beberapa tempat.
“Jadi mereka berjalan-jalan di Jawa kebanyakan Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Yogyakarta. Yogyakarta terlihat ada peningkatannya luar biasa,” paparnya.
(Arya/Fajar)





