Pantau - Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menyatakan dukungannya terhadap strategi transformasi pertanian yang digagas Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, khususnya dalam program hilirisasi produk pertanian yang dinilainya solutif dan strategis.
Hilirisasi Pertanian Dianggap Jawaban Konkret Hadapi KrisisBamsoet menyebut bahwa kebijakan Kementerian Pertanian sangat layak dijadikan contoh karena menawarkan solusi nyata terhadap tantangan bangsa.
"Inisiatif Kementerian Pertanian dalam mengkreasi kebijakan yang solutif sangat layak dicermati dan dijadikan contoh," ungkapnya.
Ia menekankan bahwa program hilirisasi yang dijalankan bukan sekadar wacana, melainkan langkah strategis yang mampu menciptakan hingga delapan juta lapangan kerja baru.
"Ini adalah jawaban konkret di tengah ancaman pengangguran," tegas Bamsoet.
Ia juga mengapresiasi sejumlah terobosan Mentan selama tahun 2025, termasuk bantuan untuk korban bencana banjir di Sumatera.
Langkah berani Menteri Amran dalam menyusun strategi transformasi dan investasi sektor pertanian dinilai berdampak langsung hingga ke akar rumput masyarakat.
Fokus pada Nilai Tambah dan Kemandirian PetaniBamsoet menyatakan bahwa strategi hilirisasi pertanian yang konsisten merupakan bentuk oase dan solusi nyata di tengah kondisi bangsa yang sedang menghadapi tantangan serius, mulai dari bencana ekologis di Sumatera hingga pelemahan daya beli masyarakat.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran per Februari 2025 mencapai 7,28 juta orang.
Sementara itu, sektor UMKM dan manufaktur juga tertekan akibat gempuran produk impor ilegal.
Untuk mengatasi situasi tersebut, Bamsoet menyerukan pentingnya sinergi kuat antar kementerian teknis dalam menciptakan lapangan kerja dan melindungi pasar domestik.
Ia menyebut langkah Kementan dalam meningkatkan produktivitas serta memerangi penyelundupan sebagai kombinasi kebijakan yang efektif.
"Kita berharap di tahun 2026, para pembantu Presiden semakin kreatif menggagas inisiatif baru," ujarnya.
Strategi hilirisasi dan investasi sektor pertanian dari Kementan bernilai Rp371 triliun dan difokuskan pada 14 komoditas strategis seperti kelapa sawit, kelapa, tebu, kakao, kopi, lada, pala, jambu mete, dan gambir.
Inisiatif ini diproyeksikan dapat meningkatkan nilai tambah komoditas hingga ratusan kali lipat dan menyerap sekitar 8,6 juta tenaga kerja.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya hilirisasi sebagai kunci kemandirian ekonomi.
"Kita tidak boleh lagi membiarkan kekayaan alam kita keluar dalam bentuk mentah. Hilirisasi pertanian adalah kunci kemandirian," ungkap Amran.
Ia menambahkan bahwa pembangunan pabrik pengolahan di dekat sentra produksi petani akan menciptakan nilai tambah berlipat dan memastikan pertumbuhan ekonomi dari bawah.
Langkah hilirisasi yang dijalankan Kementan disebut selaras dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto yang menjadikan Pasal 33 UUD 1945 sebagai fondasi ekonomi nasional.

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5456168/original/066378100_1766814499-WhatsApp_Image_2025-12-27_at_12.35.34.jpeg)


