-
-
-
-
-
Konflik antara Wardatina Mawa, Insanul Fahmi, dan Inara Rusli nampaknya kian memanas. Bukan hanya saling membuat laporan ke ranah hukum, kini ketiganya juga makin sering muncul dan memberikan pendapat masing-masing.
Seperti belum lama ini, Wardatina Mawa memberikan bantahan pihak suaminya yang seolah menuding dirinya melakukan tindakan illegal access bahkan tuduhan jual beli video CCTV di rumah Inara Rusli. Pihak Mawa menilai pernyataan itu merupakan upaya untuk pengalihan isu atas dugaan perzinaan yang dilaporkannya.
"Kalau saya boleh menganalogikan, rekaman itu kan ibaratnya cermin. Cermin itu hanya memantulkan kenyataannya. Apabila kenyataannya ada yang tidak benar, jangan salahkan cerminnya. Begitu juga dengan rekaman CCTV," kata Darma Praja, kuasa hukum Wardatina Mawa.
Bukan hanya itu, Darma juga menilai jika memang terdapat perbuatan terlarang yang terekam, maka yang harus dimintai pertanggungjawaban adalah pelakunya, bukan pihak yang menyerahkan rekaman tersebut kepada penyidik.
"Karena kami tegaskan posisi klien kami ini adalah korban. Klien kami ingin mendapatkan keadilan, ingin mendapatkan kebenaran sebagai seorang istri yang sah yang telah dikhianati," lanjutnya.
Kuasa hukum Mawa yang lain, Fedhli Faisal juga menyebut bahwa tudingan kepada kliennya tidak berdasar. Dia juga menegaskan bahwa rekaman CCTV tersebut langsung diserahkan kepada penyidik dan tidak pernah berpindah tangan untuk tujuan komersial. Oleh karena itu, Mawa tidak pernah melakukan penyebaran maupun memerintahkan pihak lain untuk mengakses CCTV secara ilegal.
"Itu dijual itu seperti apa gitu? Karena sampai detik ini satu pun tidak ada yang punya, satu pun tidak ada yang memiliki, apa pernah ada yang lihat? Enggak pernah, kan? Karena memang Mawa langsung memberikan kepada penyidik. Saya tekankan lagi bahwa Mawa itu bukan penyebar. Jadi jangan diputarbalikkan," papar Fedhli Faisal. (ND)





