EtIndonesia. Pada Rabu, 24 Desember 2025, warga Israel berbondong-bondong menuju Bethlehem—tempat kelahiran Yesus—untuk mengikuti parade Natal besar, merayakan Malam Natal pertama tanpa perang dalam dua tahun terakhir.
Di saat yang sama, warga Palestina di Gaza Strip juga memadati gereja-gereja, menggelar perayaan Natal pertama sejak gencatan senjata. Pada hari yang sama, militer Israel mengumumkan tewasnya seorang pimpinan Pasukan Quds Iran di Lebanon.
Setelah Dua Tahun, Umat Kembali Memadati Situs Suci Kristen
Lebih dari dua bulan setelah Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata, warga Israel akhirnya menyambut Malam Natal pascaperang. Di Bethlehem, ribuan orang mengikuti parade Natal yang megah—sebuah tradisi yang sempat dibatalkan selama dua tahun akibat konflik, dan kini kembali digelar dengan khidmat.
Patriark Latin Yerusalem, Kardinal Pierbattista Pizzaballa, menyampaikan pesan: “Cahaya Bethlehem adalah cahaya bagi seluruh dunia. Saya membawa salam, doa, dan pelukan dari saudara-saudari kita di Gaza.”
Selama dua tahun terakhir, Bethlehem—yang dimuliakan sebagai tanah kelahiran Yesus—harus meniadakan perayaan Natal karena perang.
Pada hari yang sama, parade Natal juga berlangsung meriah di Nazareth, kota yang diyakini umat Kristen sebagai tempat Yesus bertumbuh.
Seorang peserta parade, Ward Abu El-Nasser, berkata: “Tahun lalu Natal dibatalkan karena perang, dan itu sangat menyedihkan. Tahun ini, Natal kembali—saya benar-benar bahagia.”
Jalan-jalan dipadati penonton. Rombongan parade memanjang dengan kereta hias dan orkes militer, menghadirkan suasana penuh sukacita.
Peserta lain, Wael Khoury, menambahkan: “Natal tahun ini sangat bermakna. Semua orang—bahkan yang merantau ke luar negeri—mulai pulang untuk merayakan bersama.”
Gaza: Natal Pertama di Tengah Gencatan Senjata
Di Gaza, banyak warga Palestina memadati satu-satunya gereja Katolik di wilayah itu pada Malam Natal, menandai perayaan Natal pertama sejak gencatan senjata Israel–Hamas.
Warga Gaza, Ilyas Al-Jerda, mengatakan: “Tahun ini berbeda dari sebelumnya. Kami merasa relatif aman; serangan udara telah berhenti atau menjauh dari tempat tinggal kami.”
Selama perang Israel–Hamas, kompleks Gereja Keluarga Kudus di Gaza menjadi tempat perlindungan bagi umat Kristen dan Muslim, menampung ratusan pengungsi.
Israel: Pimpinan Pasukan Quds Iran Tewas di Lebanon
Militer Israel pada Kamis, 25 Desember, mengumumkan bahwa pasukannya menewaskan seorang pimpinan Pasukan Quds Iran, Hussein Mahmoud Mashhad Jawari, di Lebanon. Jawari disebut sebagai anggota inti Brigade 840 Pasukan Quds.
Dalam pernyataannya, militer Israel menyebut Jawari tewas dalam serangan di wilayah Ansariyyeh, tanpa merinci detail tambahan. Pernyataan itu menegaskan bahwa Jawari berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dan terlibat dalam perencanaan aksi teror yang menargetkan Israel serta aparat keamanannya. (Jhon)





