Penulis: Lidya Thalia.S
TVRINews, Ternate
Hidup sederhana di kaki Gunung Gamalama, Maluku Utara, Subuh Kapita (78) kini bisa bernapas lega. Perempuan lansia asal Kelurahan Sulamadaha itu merasakan langsung manfaat berbagai program bantuan sosial dari Kementerian Sosial, mulai dari perbaikan rumah hingga akses pendidikan bagi sang cucu melalui Sekolah Rakyat.
Subuh tinggal bersama anak perempuannya dan cucunya, Rafli Guntur (12). Sejak ayah Guntur meninggal dunia dan ibunya mengalami gangguan psikologis, Subuh memikul seluruh tanggung jawab keluarga seorang diri. Untuk bertahan hidup, ia mencari kayu bakar, berkebun, dan mengandalkan hasil alam di sekitar rumah.
Sebelum mendapat bantuan, kondisi rumah Subuh sangat memprihatinkan. Dinding papan lapuk, lantai tanah, serta atap bocor menjadi bagian dari keseharian mereka. Setiap hujan turun, air merembes ke dalam rumah dan memaksa Subuh memindahkan alas tidur agar cucunya tidak kedinginan. Fasilitas mandi dan mencuci pun hanya berupa kubangan sederhana yang ditutup terpal.
Meski hidup dalam keterbatasan, Subuh jarang mengeluh. Harapannya hanya satu, agar Guntur bisa mengenyam pendidikan dan memiliki masa depan yang lebih baik.
Harapan itu mulai terwujud setelah Kementerian Sosial menyalurkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) serta program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk keluarga Subuh. Setelah dilakukan peninjauan oleh Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda dan Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Robben Rico pada Mei 2025, renovasi rumah pun segera dilaksanakan.
Kini, rumah Subuh telah berdiri kokoh dengan dinding tembok dan atap baru.
“Sudah selesai dan sekarang bagus. Tinggal menunggu peresmian. Alhamdulillah,”kata Subuh dalam keterangan tertulis, Sabtu, 27 Desember 2025.
Kebahagiaan Subuh bertambah ketika Guntur diterima sebagai siswa di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 26 Ternate. Program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang didukung Kementerian Sosial ini menyediakan pendidikan gratis berbasis asrama bagi anak-anak dari keluarga termiskin dan rentan.
“Saya senang sekali. Mudah-mudahan dia bisa belajar dengan baik dan berprestasi. Saya sudah tua dan tidak bisa banyak membantu lagi. Bersyukur ada Sekolah Rakyat,”lanjutnya.
Sejak bersekolah di Sekolah Rakyat, Guntur menunjukkan perubahan positif. Ia semakin mandiri dan terbiasa mengurus kebutuhan sehari-hari, termasuk mencuci pakaian sendiri.
Dengan mata berkaca-kaca, Subuh menyampaikan rasa terima kasihnya.
“Terima kasih kepada Pak Prabowo dan Menteri Sosial. Rumah kami sekarang lebih layak, dan Guntur bisa sekolah lagi. Tidak takut kehujanan saat badai datang. Alhamdulillah,”tuturnya.
Editor: Redaktur TVRINews





