FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Camat Madiun, Muhsin Harjoko meminta maaf atas pembubaran diskusi besah buku Reset Indonesia. Hal itu ditanggapi penulis bukunya, Dandhy Laksono.
Menurut Dandhyl yang pengecut bukan Muhsin. Tetapi pihak yang memberi Muhsin perintah untuk membubarkan.
“Pengecutnya adalah yang kasih perintah,” kata Dandhy dikutip dari unggahannya di X, Sabtu (27/12/2025).
Adapun Muhsin telah menyampaikan klarifikasinya. Terkait pembubaran diskusi buku Reset Indonesia yang dibubarkan pihaknya.
Pembubaran diskusi itu dilakukan saat Sabtu malam pada 20 Desember 2025. Alasannya karena tak ada pemberitahuan remi kepada pemerintah setempat.
Setelah viral, Muhsin menyampaikan permintaan maaf.
“Kami menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas beredarnya video yang memperlihatkan adanya penghentian kegiatan bedah buku Reset Indonesia,” kata Muhsin kepada jurnalis, didampingi Kapolsek Nglames, perwakilan Rame Madiun, serta Pemerintah Desa Gunungsari.
Pembubaran yang dilakukan pihaknya sebelumnya, dilakukan dengan alasan menjaga kondusivitas.
“Dengan pertimbangan itu, saya selaku Camat Madiun mengambil langkah membatalkan kegiatan demi menjaga kondusivitas lingkungan Pasar Pundensari dan masyarakat Desa Gunungsari,” ujarnya.
Dia lalu mengklaim pihaknya mendukung diskusi ilmiiah dan kebebasan berekspresi.
“Kami mendukung diskusi ilmiah dan kebebasan berekspresi, sepanjang prosedur pemberitahuan dan aspek keamanan terpenuhi,” pungkasnya.
(Arya/Fajar)





