BALANGAN, iNews.id - Banjir besar melanda sejumlah daerah di Kalimantan Selatan setelah hujan deras dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat malam hingga Sabtu (27/12/2025). Kabupaten Balangan menjadi salah satu daerah terdampak terparah, dengan permukiman warga terendam hingga mendekati atap rumah.
Informasi awal mengenai banjir Kalimantan Selatan ini ramai dibagikan melalui media sosial, salah satunya akun Instagram @masjidismuhuyahya yang mengunggah kondisi terkini banjir di wilayah Balangan.
"Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) sejak Sabtu (27/12/2025) menyebabkan banjir di sejumlah daerah," tulis akun Instagram @masjidismuhuyahya dikutip Sabtu (27/12/2025).
Berdasarkan video yang viral di media sosial, banjir merendam sejumlah desa di Kabupaten Balangan, khususnya Desa Sungsum, Desa Gunung Batu| dan Desa Maranting di Kecamatan Tebing Tinggi. Ketinggian air dilaporkan sangat mengkhawatirkan hingga membuat sebagian warga terpaksa bertahan di atas atap rumah.
Dalam rekaman lainnya, terlihat arus air yang sangat deras menyapu permukiman. Bahkan sebuah warung kayu dilaporkan hanyut terbawa arus banjir Kalimantan Selatan tersebut. Selain merendam rumah warga, banjir juga memutus akses jalan antarwilayah.
Warga melalui media sosial meminta bantuan segera kepada pihak berwenang. Mereka mengkhawatirkan keselamatan anak-anak dan lansia yang masih terjebak di dalam rumah karena proses evakuasi terkendala derasnya arus air.
Banjir dilaporkan melanda sejumlah daerah lain. Di antaranya Kecamatan Awayan di Balangan, serta wilayah Pengaron dan Aranio di Kabupaten Banjar. Musibah ini terjadi akibat hujan dengan durasi panjang yang mengguyur wilayah pegunungan dan menyebabkan luapan sungai serta aliran air dari kawasan gunung menuju dataran rendah.
Kepala Bidang Penanganan Bencana Dinas Sosial Kalimantan Selatan, Achmadi, mengatakan pihaknya telah menurunkan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) ke wilayah terdampak banjir Kalimantan Selatan.
Dia menegaskan informasi yang menyebut banjir di Balangan sebagai banjir bandang tidak sepenuhnya tepat. Banjir yang terjadi, menurutnya, disebabkan oleh turunan air dari gunung dan luapan sungai, bukan banjir bandang murni.
Kepada masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya warga yang tinggal di bantaran sungai dan daerah rawan genangan. Hingga kini, kondisi banjir Kalimantan Selatan masih terus dipantau oleh pihak terkait. Warga diimbau tetap waspada terhadap potensi kenaikan debit air, mengingat intensitas hujan masih tinggi di sejumlah wilayah. Pemerintah daerah dan relawan diharapkan dapat mempercepat proses evakuasi serta penyaluran bantuan bagi masyarakat terdampak.
Original Article


