EtIndonesia. Manusia tentu perlu memiliki rencana hidup. Namun, ketika peristiwa baru terjadi, kita juga harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan rencana tersebut. Tentu yang dimaksud di sini adalah rencana jangka pendek, bukan tujuan hidup besar yang berubah-ubah sesuka hati. Jika seseorang terlalu terpaku pada kehidupan yang sudah direncanakan, dia justru akan kehilangan kesempatan untuk menyambut kehidupan baru yang sedang menantinya.
Ketika melangkah keliru, apakah masih bisa kembali ke titik awal dan memulai ulang?
Kadang bisa, tetapi sebagian besar waktu tidak. Sebab yang telah hilang bukan hanya arah, melainkan juga kepercayaan dan waktu. Manusia tidak mungkin menginjak sungai yang sama untuk kedua kalinya—apalagi kembali ke titik awal yang persis sama. Setiap perubahan, sekecil apa pun, akan memengaruhi arah dan proses perkembangan. Untuk itu, kita harus memiliki kesiapan mental sepenuhnya.
Orang yang sangat pandai melarikan diri—pada kali pertama, biarlah dia pergi. Pada kali kedua, mungkin masih bisa dimaafkan. Namun pada kali ketiga, kita tidak boleh lagi membiarkan diri sendiri atau orang lain terus lari dari kenyataan. Terus-menerus menyerah tidak akan pernah membawa kemajuan.
Orang yang memiliki daya kreativitas tinggi biasanya memelihara hati seperti anak kecil—penuh rasa ingin tahu. Pada anak-anak, rasa ingin tahu adalah naluri alami. Pada orang dewasa, dia harus dipelihara dengan kesadaran. Yang dimaksud bukanlah bersikap berlebihan atau pura-pura kagum pada segalanya, melainkan kenikmatan batin untuk menjelajahi dunia. Ini sebenarnya tidak sulit, karena dunia memang dipenuhi hal-hal yang belum kita pahami. Selama kita tidak dengan sengaja mematikan mata batin untuk mengeksplorasi, rasa ingin tahu akan setia menemani kita—seperti hewan peliharaan yang tak pernah meninggalkan tuannya.
Kita juga perlu memiliki rasa humor. Humor lahir dari kemampuan menerima diri sendiri dan memahami kondisi manusia, lalu muncullah keluwesan dalam memandang hidup. Humor sejati tidak mengandung permusuhan. Jika ada niat menyakiti, itu bukan humor—melainkan sindiran tajam. Jika kamu merasa tidak pandai berhumor, tak perlu rendah diri. Tak perlu pula memaksakan diri untuk mempelajarinya. Tetaplah menjadi dirimu sendiri, dan jangan terlalu memikirkannya.
Bagi orang yang benar-benar ingin berhasil, ketangguhan jauh lebih penting daripada sekadar kekuatan. “Kuat” berarti tidak mudah dihancurkan. Namun tangguh bukan hanya soal kerasnya daya tahan—di dalamnya terkandung makna bertahan ratusan, bahkan ribuan kali.
Apa arti “tangguh”? Artinya tidak mudah digoyahkan. Percaya pada diri sendiri, dan tetap teguh tanpa goyah.(jhn/yn)




