KSEI Akan Siapkan Data ke BEI Tanggapi Perubahan Metodologi MSCI

bisnis.com
2 jam lalu
Cover Berita

Bisnis.com, JAKARTA — Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyampaikan siap menyalurkan data ke Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait dengan perubahan metodologi Morgan Stanley Capital International (MSCI) pada 2026. 

Direktur Utama KSEI Samsul Hidayat menyebut bahwa saat ini MSCI melihat data KSEI bisa digunakan untuk menghitung free float. Menurut Samsul, menuturkan pihaknya telah berdiskusi dan menyebut institusi yang berhak mengeluarkan kalkulasi free float adalah BEI.

“Jadi nantinya KSEI mendukung jika ada keperluan dari BEI terkait data-data untuk mereka melakukan kalkulasi free float di pasar modal Indonesia,” kata Samsul.

Dia melanjutkan, apabila data KSEI dibutuhkan Bursa untuk menghitung free float, maka KSEI akan mengalirkan data tersebut ke BEI.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display("div-gpt-ad-parallax"); });

Sebagaimana diketahui, MSCI mengumumkan akan memperbarui metodologi perhitungan free float mereka terhadap saham-saham Indonesia.  

MSCI membuat simulasi dua skenario perhitungan baru, yaitu dengan proposed methodology dengan memperhitungkan script shares atau saham yang tidak dilaporkan di KSEI, corporate holdings lokal dan asing, serta others lokal dan asing, sebagai non-free float

Sementara itu, untuk skenario kedua yaitu alternate methodology hanya menganggap script shares dan corporates sebagai non-free float.  

Dalam skenario pertama atau proposed methodology, banyak saham besar mengalami penurunan Free Float Inclusion Factor (FIF), seperti BBCA dari 0,45 menjadi 0,325, AMMN dari 0,2 menjadi 0,075, dan GOTO dari 0,75 menjadi 0,45.  

Baca Juga : Harimas Tunggal Perkasa Jual Saham IMPC Senilai Rp1,3 Triliun

Dengan simulasi tersebut, porsi saham publik yang diakui MSCI akan menjadi lebih kecil, dan kapitalisasi pasar yang diakui MSCI juga turun. Apabila aturan ini diterapkan, maka 13% dari bobot indeks akan berubah.  

Sementara itu, jika menggunakan skenario kedua, maka penurunan FIF akan lebih kecil dibandingkan dengan yang pertama. Saham BBCA misalnya dari 0,45 menjadi 0,40, AMMN dari 0,2 menjadi 0,11, dan ASII dari 0,5 menjadi 0,425. Hanya 5% dari bobot indeks akan berubah.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Verstappen: Tim F1 Butuh Hierarki Jelas
• 17 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Gol Salah antar Mesir melaju ke babak 16 besar Piala Afrika 2025
• 17 jam laluantaranews.com
thumb
Masih Ada 163 Korban Bencana Sumatera Hilang, BNPB: Kerja Tanpa Henti, Akhir Pekan dan Malam Hari
• 13 menit lalukompas.com
thumb
PGJO Bentuk Dua Anak Usaha Dagang Batu Bara dan Nikel
• 22 jam laluidxchannel.com
thumb
184 Desa di Aceh Tengah Sudah Kembali Nikmati Listrik
• 5 jam lalurepublika.co.id
Berhasil disimpan.