Grid.ID - Libur Natal dan Tahun Baru menjadi momen yang dinantikan banyak masyarakat untuk berlibur atau pulang ke kampung halaman. Di penghujung tahun, jumlah tanggal merah yang cukup panjang membuat mobilitas masyarakat meningkat signifikan.
Akses antarwilayah, khususnya di Pulau Jawa, kini semakin mudah berkat jaringan jalan tol yang saling terhubung. Namun, di balik kemudahan tersebut, libur Natal juga identik dengan kepadatan lalu lintas dan tantangan cuaca musim hujan.
Oleh karena itu, persiapan matang menjadi kunci utama agar perjalanan tetap aman. Berikut tips berkendara yang perlu diperhatikan selama libur Natal dan Tahun Baru, sebagaimana kami himpun dari Tribun Jabar dan Kompas.com, Sabtu (27/12/2025).
Persiapan Kendaraan Jadi Prioritas Utama
Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, kondisi kendaraan wajib menjadi perhatian pertama. Revo Damopolii, AVP Leasing, Dealer & ATPM Division PT Sompo Insurance Indonesia, menegaskan bahwa kendaraan harus dipastikan dalam kondisi prima sebelum digunakan untuk perjalanan jauh.
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan secara menyeluruh di bengkel, mulai dari mesin, sistem pengereman, hingga kondisi ban. Selain ban, pengemudi juga perlu mengecek air radiator, lampu kendaraan, klakson, wiper, dan sistem pendingin udara. Dengan kendaraan yang terawat, risiko gangguan teknis di tengah perjalanan libur Natal dapat diminimalkan.
Pastikan Dokumen dan Perlindungan Asuransi Lengkap
Selain kendaraan, kelengkapan dokumen juga tidak boleh diabaikan selama libur Natal. SIM dan STNK wajib dibawa dan masih berlaku agar perjalanan berjalan lancar tanpa hambatan administratif.
Revo Damopolii juga mengingatkan pentingnya perlindungan asuransi perjalanan. Menurutnya, risiko di jalan tidak pernah bisa diprediksi, sehingga antisipasi sejak awal sangat diperlukan. Ibarat tulisan di gerbang tol, “Hari sial itu tidak ada di kalender”, kesiapan menjadi langkah bijak untuk menghadapi segala kemungkinan selama libur Natal dan Tahun Baru.
Kondisi Pengemudi
Libur Natal sering kali membuat pengemudi menempuh perjalanan panjang dalam satu waktu. Padahal, kondisi fisik dan mental pengemudi sangat menentukan keselamatan di jalan.
Revo Damopolii menyarankan agar pengemudi memastikan tubuh dalam kondisi bugar, cukup istirahat, serta mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Batas ideal berkendara adalah dua hingga tiga jam, setelah itu tubuh perlu beristirahat agar kembali segar. Mengabaikan rasa lelah hanya akan meningkatkan risiko kecelakaan, terutama di tengah padatnya arus libur Natal.
Waspadai Macet, Cuaca, dan Mengantuk
Musim hujan yang bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru menambah tantangan tersendiri bagi pengendara. Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menyebut ada tiga tantangan utama saat libur Nataru, yakni kemacetan, cuaca buruk, dan rasa mengantuk.
Ketiganya harus diantisipasi dengan baik agar perjalanan tetap aman dan nyaman. Menurut Sony, masalah libur panjang sebenarnya selalu berulang dari tahun ke tahun, namun kerap diabaikan oleh pengendara. Ketidakwaspadaan inilah yang sering kali memicu kecelakaan saat libur Natal.
Atur Waktu Istirahat dan Kendalikan Emosi
Dalam perjalanan panjang selama libur Natal, pengemudi disarankan untuk mengatur jadwal dan lokasi istirahat sejak awal. Tidur yang cukup sebelum berangkat menjadi modal penting untuk menjaga konsentrasi. Sony menegaskan bahwa memaksakan diri saat tubuh sudah lelah atau mengantuk sangat berbahaya karena otak tidak mampu merespons dengan optimal.
Selain itu, pengemudi juga harus menjaga emosi selama perjalanan. Menghindari konflik di jalan dapat membantu menjaga fokus dan suasana hati agar tetap stabil selama libur Natal dan Tahun Baru.
Perencanaan Rute dan Barang Bawaan
Mengetahui rute perjalanan juga menjadi bagian penting dari persiapan libur Natal. Pengemudi disarankan memilih jalur terbaik untuk menghindari kemacetan dan menyiapkan alternatif rute jika diperlukan. Membawa makanan ringan atau camilan secukupnya dapat membuat perjalanan lebih nyaman.
Namun, Sony mengingatkan agar tidak membawa barang berlebihan karena overloading dapat mengganggu keseimbangan kendaraan. Dengan perencanaan rute, barang bawaan yang sesuai, serta kondisi fisik dan kendaraan yang prima, perjalanan libur Natal dan Tahun Baru dapat dinikmati dengan lebih aman dan menyenangkan. (*)
Artikel Asli




