Perjalanan hidup Nabi Yusuf AS bukan hanya sekadar tentang ketampanannya, tetapi juga tentang ketabahan, kejujuran, serta sikap pemaafnya yang luar biasa. Yuk simak kisah lengkap Nabi Yusuf AS yang dirujuk dari buku Shahih Qashasil Qur’an karya Hamid Ahmad At-thahir. Mimpi Nabi Yusuf Nabi Yusuf AS merupakan anak ke 12 Nabi Yakub AS. Kisahnya diawali ketika Yusuf AS masih kanak-kanak ia bermimpi melihat matahari, bulan, dan 11 bintang bersujud kepadanya. Dari mimpi itulah ayahnya, Nabi Yakub AS, mengetahui bahwa kelak anaknya akan menjadi orang yang memiliki kedudukan tinggi serta derajat yang mulia di dunia serta akhirat. Tragedi Sumur dan Dijual sebagai Budak Dalam Surah Yusuf, Allah telah menceritakan tentang rasa cemburu saudara-saudaranya. Mereka beranggapan bahwa Yusuf AS merupakan anak kesayangan ayah mereka. Hal itu tentu saja memicu rasa dengki di hati saudara-saudaranya.
Rasa dengki yang telah memuncak itu membuat mereka merencanakan berbagai hal jahat untuk membunuh atau mencelakai Yusuf AS. Namun, salah satu mereka berkata “Janganlah kamu membunuh Yusuf, tetapi masukkan saja dia ke dasar sumur agar dia dipungut oleh sebagian musafir,” (Q.S Yusuf:10). Mendengar usulan itu, mereka pun setuju dan segera melancarkan aksinya.
Kejadian tersebut mereka samarkan dengan berbohong kepada ayah mereka bahwa Yusuf AS dimakan oleh serigala. Sebenarnya, Nabi Yakub AS tidak begitu mempercayai ucapan anak-anaknya, namun dia hanya bisa berdoa dan meminta pertolongan Allah SWT.
Setelah dibuang ke dalam sumur, Yusuf AS ditemukan oleh musafir dan menjualnya sebagai budak di pasar Mesir. Di sana ia dibeli oleh seorang pejabat tinggi Mesir bernama Al-Aziz yang memiliki istri bernama Zulaikha. Ujian Kejujuran Nabi Yusuf Yusuf AS akhirnya tinggal di rumah Al-Aziz dan istrinya dan menjadi hamba sahaya yang melayani mereka. Setelah dewasa, kehidupannya tidak lagi mudah. Ketampanan dan kemuliaan akhlaknya membuat istri Al-Aziz terpikat dan mencoba menggoda Yusuf.
Dalam kisah diceritakan bahwa wanita itu menutup semua pintu rapat-rapat sehingga di dalamnya hanya ada dirinya dan Yusuf AS. Dalam ujian yang sangat berat ini, Yusuf AS memilih untuk menjaga kehormatannya dan menjaga kepercayaan tuannya. Hingga akhirnya, peristiwa itu menyebabkan Yusuf AS dimasukkan ke dalam penjara. Nabi Yusuf Menafsirkan Mimpi Raja Di dalam penjara, mukjizat yang diperoleh Yusuf AS mulai nampak nyata melalui kemampuannya menafsirkan mimpi. Setelah menafsirkan mimpi kedua temannya di penjara, Yusuf AS kemudian menafsirkan mimpi Raja Mesir tentang tujuh ekor sapi gemuk dan tujuh sapi kurus.
Mimpi Raja Mesir itu menandakan bahwa akan datang masa subur selama 7 tahun dan masa kekeringan hebat selama 7 tahun. Setelah berhasil menafsirkan mimpi sang raja, Yusuf AS kemudian dibebaskan dan menjadi bendahara negara. Selama menjabat, Yusuf bertugas untuk memegang kendali atas distribusi pangan.
Saat Mesir dilanda kekeringan, saudara-saudaranya datang untuk menukar bahan makanan tanpa mengetahui bahwa Yusuf AS telah menjadi penguasa. Yusuf AS tidak pernah berniat untuk membalaskan dendam, melainkan memaafkan semua kesalahan saudara-saudaranya. Kemudian ia meminta seluruh keluarganya untuk menetap di Mesir. Kembali Bersama Keluarga Kisah Nabi Yusuf AS berakhir dengan bersatunya kembali keluarga yang sempat terpisah. Nabi Yusuf AS membuktikan bahwa kesabaran dan keteguhan iman merupakan kunci menuju keberhasilan.
Baca juga: Bacaan Zikir dan Surat yang Dianjurkan Setelah Salat Subuh
Nah, Sobat Medcom dari kisah Nabi Yusuf AS kita dapat memetik pelajaran bahwa roda kehidupan selalu berputar. Dari gelapnya sumur hingga megahnya istana, kunci keberhasilan terletak pada kesabaran, keteguhan iman, dan tidak adanya rasa dendam. Semoga informasi ini membantu, ya! (Talitha Islamey)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)
