jpnn.com, JAKARTA - Kepedulian terhadap sesama tetap menjadi prioritas bagi para pilot yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Citilink (APIC) meskipun di tengah kepadatan jadwal penerbangan musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Melalui program "APIC Peduli Sumatra", perwakilan badan pengurus APIC terjun langsung menyalurkan bantuan bagi warga terdampak bencana banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, pada Minggu (21/12/2025) lalu.
BACA JUGA: Sambut Hari Raya Idulfitri, Asosiasi Pilot Citilink Berbagi Kebersamaan di 13 Kota
Penyaluran bantuan dilakukan melalui jalur darat menuju Posko LAZNAS Al Irsyad yang berlokasi di Desa Matang Teupah, Kecamatan Bendahara.
Bantuan tersebut kemudian didistribusikan ke beberapa wilayah terdampak parah, di antaranya Desa Upah, Desa Matang Teupah, Seuneubok Dalam Upah, dan desa-desa lain di sekitarnya.
BACA JUGA: Beri Bantuan Logistik hingga Pendampingan, MIND ID Bantu Pemulihan Aceh Tamiang
Badan pengurus APIC Diaz Andhora Nasution mengungkapkan bahwa keterlibatannya dalam aksi ini merupakan panggilan hati. Meski jadwal terbang sebagai pilot sangat padat di akhir tahun, ia bersyukur dapat mengatur waktu untuk hadir langsung di lokasi bencana.
"Jadwal terbang saya adalah sehari sebelum dan sehari sesudah jadwal pengantaran donasi. Kebetulan tidak berbenturan, sehingga saya menawarkan diri untuk ikut serta. Bagi saya, ini kesempatan besar bisa membantu langsung di lokasi," ujar Diaz.
Ia juga menceritakan pengalaman berkesan selama perjalanan, di mana banyak masyarakat sipil yang sukarela membantu tanpa pamrih, termasuk warga yang meminjamkan kendaraan pribadi untuk membawa bantuan dari Medan ke Aceh Tamiang.
Senada dengan Diaz, Faris Herdi Prayitno yang juga Badan Pengurus menekankan kegiatan ini adalah bentuk kesadaran kolektif dari seluruh anggota asosiasi.
Meskipun operasional penerbangan sedang tinggi, tanggung jawab sosial tidak boleh dikesampingkan.
"Berdonasi bisa dilakukan sambil bekerja secara kolektif. Untuk penyaluran langsung, kami memanfaatkan waktu libur senggang sehingga tidak mengganggu operasional penerbangan Citilink maupun tanggung jawab kami sebagai pilot," jelas Faris.
Bantuan yang disalurkan meliputi kebutuhan mendesak seperti obat-obatan, pakaian dewasa dan anak, popok, makanan, perlengkapan ibadah, buku, hingga mainan anak.
Secara khusus, APIC juga membawa 110 unit water filter sebagai solusi atas sulitnya akses air bersih di lokasi bencana.
"Kami berkonsultasi dengan saudara-saudara di sana, dan kesulitan air bersih adalah masalah utama. Kami berharap water filter ini menjadi solusi sementara bagi warga," tambah Faris.
Ia juga mengaku terenyuh melihat semangat para relawan dan anak muda setempat yang meskipun menjadi korban, tetap bahu-membahu menjadi relawan demi bangkit dari penderitaan.
Melalui aksi ini, APIC berharap bantuan yang diberikan dapat mengoptimalkan proses pemulihan (recovery) di Aceh Tamiang. APIC juga mengajak seluruh insan aviasi dan masyarakat luas untuk terus memperkuat solidaritas bagi warga yang terdampak bencana ekologis di Sumatra. (rhs/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti




