Penulis: Christhoper Natanael Raja
TVRINews, Aceh
Pemerintah memastikan pemulihan infrastruktur pascabanjir dan longsor Sumatra yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus menunjukkan kemajuan signifikan.
Jalur Lintas Timur dan Lintas Barat Aceh yang menjadi penghubung utama antardaerah kini telah kembali fungsional, sehingga distribusi orang, barang, dan logistik dapat dipercepat.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan per 27 Desember 2025, seluruh ruas jalan dan jembatan di koridor Lintas Timur yang menghubungkan Banda Aceh dan Kota Medan sudah dapat dilalui.
“Jalan terputus sudah tidak ada dan jembatan utama yang sebelumnya menjadi titik kritis kini telah fungsional. Ini progres penting untuk percepatan pemulihan,” kata Muhari yang dikutip oleh tvrinews.com, Sabtu, 27 Desember 2025.
Selain Lintas Timur, jalur Lintas Barat Aceh juga telah lebih dahulu pulih. Sementara itu, sejumlah titik di koridor Lintas Tengah dan jalur penghubung antarwilayah masih dalam tahap penyelesaian, namun sebagian besar sudah dapat dilewati melalui jalur alternatif.
BNPB mencatat progres perbaikan infrastruktur terus mendekati target. Penanganan longsoran badan jalan telah mencapai sekitar 80 persen, longsoran tebing 96 persen, serta longsoran titik jalan 89 persen. Pemerintah menargetkan seluruh pekerjaan utama infrastruktur darat rampung pada akhir Desember 2025.
Seiring pulihnya akses jalan nasional, distribusi logistik kini semakin dioptimalkan melalui jalur darat, khususnya di Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Hingga saat ini, total 1.426 ton logistik telah masuk ke wilayah terdampak dan 1.402 ton di antaranya telah disalurkan kepada masyarakat.
Untuk wilayah yang masih memiliki keterbatasan akses, seperti Aceh Tengah dan Bener Meriah, distribusi logistik tetap dilakukan secara kombinasi melalui jalur darat dan udara.
Pemerintah juga menyalurkan kebutuhan energi, termasuk bahan bakar minyak dan LPG, guna memastikan aktivitas masyarakat dan layanan dasar tetap berjalan.
“Distribusi BBM dan LPG terus kami jaga agar kebutuhan warga terpenuhi, meskipun kondisi medan dan cuaca masih menjadi tantangan,” ujar Muhari.
Pemulihan infrastruktur dan kelancaran logistik dinilai menjadi kunci percepatan penanganan bencana, terutama untuk mendukung pemulihan layanan listrik, komunikasi, serta pembangunan hunian sementara dan tetap bagi warga terdampak.
Pemerintah menegaskan akan terus mengawal proses ini hingga seluruh wilayah kembali terhubung secara normal.
Editor: Redaktur TVRINews





