BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem hari ini, Minggu (28/12). Peringatan ini dikeluarkan seiring aktifnya Siklon Tropis Grand di Samudera Hindia barat daya Lampung, yang diperkirakan tetap berada pada kategori 2 dalam 24 jam ke depan.
Siklon Tropis Grand Masih MenguatBMKG mencatat, Siklon Tropis Grand memiliki kecepatan angin maksimum sekitar 60 knot (110 km/jam) dengan tekanan udara minimum 986 hPa. Sistem ini bergerak ke arah barat dan berpotensi meningkatkan kecepatan angin di sekitar pusatnya hingga lebih dari 25 knot, khususnya di perairan barat daya Lampung. Kondisi ini dapat memicu gelombang tinggi dan pertumbuhan awan hujan di daratan.
Bibit Siklon Tropis 96S Masih DipantauSelain itu, BMKG juga memantau Bibit Siklon Tropis 96S di Samudera Hindia selatan yang bergerak ke arah tenggara. Sistem ini diperkirakan akan meningkat intensitasnya dalam 24–72 jam ke depan dan berpotensi berkembang menjadi siklon tropis kategori sedang.
Sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat Aceh dan perairan utara Kalimantan Barat membentuk konvergensi dan konfluensi angin yang memanjang dari perairan timur Sumatra Utara hingga Aceh serta dari Selat Karimata hingga Kalimantan Barat. Kondisi ini meningkatkan pembentukan awan hujan dengan intensitas tinggi.
Prakiraan Cuaca Kota-Kota Besar Indonesia Bagian Barat:- Hujan lebat disertai petir: Tanjung Pinang, Jambi, Palembang, Banjarmasin
- Hujan sedang: Padang, Bandung, Pontianak
- Hujan ringan: Banda Aceh, Medan, Pekanbaru, Bengkulu, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, DKI Jakarta, Palangkaraya, Tanjung Selor
- Berawan hingga berawan tebal: Serang, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Samarinda
- Hujan lebat disertai petir: Ternate, Merauke
- Hujan ringan: Mataram, Kupang, Sulawesi, Ambon, Sorong, Manokwari, Nabire, Jayawijaya
- Berawan hingga berawan tebal: Denpasar, Jayapura
BMKG mengimbau masyarakat untuk memantau informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, tanah longsor, angin kencang, serta gangguan transportasi laut dan udara, terutama di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.
(BMKG/P-4)





