Dari Jalan Kaki ke Podium Tertinggi: Kisah Adi Darmawan, Anak Buruh Pabrik yang Mengukir Sejarah Emas SEA Games

viva.co.id
10 jam lalu
Cover Berita

Jakarta, VIVA – Prestasi besar tak selalu lahir dari fasilitas mewah atau latar belakang keluarga berada. Kisah Adi Darmawan menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan ekonomi bukan penghalang untuk menembus panggung tertinggi olahraga Asia Tenggara.

Atlet Timnas Hockey Indoor Indonesia itu sukses mempersembahkan medali emas bagi Merah Putih pada SEA Games 2025 Thailand. Lebih dari sekadar kemenangan, torehan tersebut menyimpan perjalanan panjang penuh pengorbanan, yang dimulai dari keluarga sederhana.

Baca Juga :
Bonus Atlet SEA Games 2025 Belum Cair, Menpora Sebut Rp1 Miliar Akan Ditransfer Langsung ke Rekening Atlet
Taklukkan Tuan Rumah di SEA Games, Vicky Tahumil Bawa Harapan Baru Tinju Indonesia Menuju Olimpiade Los Angeles 2028

Adi tumbuh sebagai anak buruh pabrik harian lepas. Sang ibu hanya berdagang kecil demi membantu kebutuhan keluarga. Kondisi itu membuat Adi terbiasa menekan keinginannya sendiri, termasuk saat mulai jatuh cinta pada olahraga hockey.

“Saya hanya anak buruh pabrik harian lepas dan ibu saya hanya pedagang kecil. Jadi, saya tidak tega meminta kepada ayah dan ibu hanya buat membeli peralatan stik hockey yang harganya sekitar Rp1 juta. Itu kan uang besar dan pasti memberatkan apalagi saya memiliki dua adik yang juga butuh biaya. Makanya, saya setiap hari mengumpulkan uang jajan yang hanya Rp5 ribu dan rela pergi dan pulang berjalan kaki ke sekolah demi sebuah stik,” kata Adi dikutip Kemenpora.

Perkenalan Adi dengan hockey bermula saat duduk di bangku SMAN 14 Kabupaten Tangerang, Banten. Dari seorang guru olahraga bernama Kusnadi, Adi mulai mengenal olahraga yang kala itu masih terdengar asing bagi keluarganya.

“Saya pertama kali punya stik dari pemberian Pak Kusnadi. Saya baru punya stik sendiri dari hasil mengumpulin uang jajan. Dan, saya menggunakan stik tersebut hingga masuk kuliah gratis dari jalur prestasi,” ungkapnya.

Keraguan sempat datang dari orang tua. Mereka mempertanyakan masa depan olahraga yang belum familiar tersebut. Namun Adi memilih menjawabnya dengan kerja keras di lapangan.

“First time menekuni olahraga hockey awalnya orang tua bilang itu olahraga apa dan bisa apa tidak kamu mainnya. Seperti ayah dan ibu tidak percaya dan meragukan makanya saya terus berusaha dan berlatih sungguh-sungguh,” ujarnya.

Lahir di Jakarta pada 22 April 1999, Adi perlahan menapaki tangga prestasi. Dari level daerah hingga provinsi, namanya mulai diperhitungkan. Saat masih kuliah, ia akhirnya menembus Timnas Hockey Indoor Indonesia. Sejak itu pula, dukungan orang tua tak lagi ragu, berganti doa dan harapan besar.

Baca Juga :
Akhir Era Para Legenda, 5 Atlet Legendaris Indonesia Resmi Gantung Sepatu Usai SEA Games 2025
Tak Sekadar Juara, Petenis Justin Barki Relakan Bonus Rp1 Miliar dan Medali Emas SEA Games untuk Korban Banjir Sumatera
Robi Syianturi Ukir Sejarah di 2025, Rekor Nasional hingga Medali Emas SEA Games

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Rusia Perpanjang Larangan Ekspor Bensin hingga Akhir Februari 2026
• 4 jam lalukumparan.com
thumb
Kapal Muatan Bantuan Tenggelam di Perairan Pangkep, Camat hingga Bidan Tewas
• 16 jam laluokezone.com
thumb
OJK Proyeksi Pertumbuhan Industri Dana Pensiun Double Digit
• 10 jam laluidxchannel.com
thumb
31 RS di Jakarta Disiagakan Selama Libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
• 9 jam laluliputan6.com
thumb
Privatisasi Bantuan dan Politik Tanpa Malu
• 7 jam lalukompas.com
Berhasil disimpan.