Mengapa Banyak Anak Muda Memilih Langsung Bekerja daripada Kuliah?

kumparan.com
12 jam lalu
Cover Berita

Dalam beberapa tahun terakhir, pilihan hidup generasi muda mulai mengalami pergeseran. Jika sebelumnya pendidikan tinggi dianggap sebagai jalur utama menuju masa depan yang lebih baik, kini semakin banyak lulusan SMA dan SMK yang memilih untuk langsung bekerja dibandingkan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Keputusan ini tidak muncul tanpa alasan. Faktor ekonomi menjadi pertimbangan paling dominan. Biaya kuliah yang relatif tinggi, kebutuhan hidup yang terus meningkat, serta kondisi keluarga mendorong sebagian anak muda untuk segera mandiri secara finansial. Bagi mereka, bekerja lebih awal dinilai sebagai pilihan yang paling realistis untuk membantu perekonomian keluarga sekaligus memenuhi kebutuhan pribadi.

Selain faktor ekonomi, perubahan dunia kerja juga turut memengaruhi pilihan ini. Dunia industri kini semakin menekankan keterampilan praktis, pengalaman kerja, dan kemampuan adaptasi dibandingkan semata-mata gelar akademik. Kehadiran platform digital, pelatihan daring, serta sertifikasi berbasis keterampilan membuka peluang kerja yang lebih luas bagi mereka yang tidak menempuh jalur pendidikan formal.

Di sisi lain, keraguan terhadap relevansi pendidikan tinggi juga menjadi alasan yang kerap muncul. Kekhawatiran akan sulitnya memperoleh pekerjaan setelah lulus kuliah, serta fenomena pengangguran terdidik, membuat sebagian anak muda memilih untuk membangun pengalaman kerja sejak dini. Pengalaman tersebut dianggap sebagai modal penting untuk bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif.

Meski demikian, keputusan untuk bekerja atau melanjutkan pendidikan sejatinya tidak dapat disamaratakan. Keduanya memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing. Pendidikan tinggi tetap memiliki peran penting, terutama bagi bidang-bidang yang membutuhkan keahlian akademik dan profesional tertentu. Sementara itu, bekerja lebih awal dapat menjadi jalan bagi mereka yang ingin belajar secara praktis dan bertahap melalui pengalaman langsung.

Pada akhirnya, pergeseran pilihan ini mencerminkan realitas sosial dan ekonomi yang dihadapi generasi muda saat ini. Yang terpenting bukanlah jalur yang dipilih, melainkan kesiapan, komitmen, serta kemauan untuk terus belajar dan berkembang di tengah dinamika zaman.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
BNNP Jakarta Temukan 156 Siswa Terpapar Narkoba Sepanjang 2025
• 32 menit lalumetrotvnews.com
thumb
Laraz Faizati Dituntut Satu Tahun Penjara, Pengamat Bandingkan dengan Sanksi Polisi Pelindas Affan
• 2 jam lalufajar.co.id
thumb
Terpopuler: Pengakuan Bojan Hodak, PSSI Awards 2026 Tanpa Kategori Pelatih Terbaik
• 10 jam laluviva.co.id
thumb
Inilah Alasan Harga Perak Sukses Cetak Rekor Tertinggi
• 11 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Temui Rais Aam di Surabaya, Gus Yahya: Persoalan Sudah Lewat
• 47 menit lalufajar.co.id
Berhasil disimpan.