Jakarta, tvOnenews.com - Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster, menanggapi santai absennya pelatih kepala Persija Jakarta jelang laga tunda Super League. Ia menilai situasi tersebut sama sekali tidak bisa dianggap sebagai keuntungan bagi timnya.
Pertandingan antara Bhayangkara FC kontra Persija Jakarta dijadwalkan berlangsung pada Senin (29/12/2025). Laga ini akan menjadi bagian dari pertandingan tunda yang memiliki arti penting bagi kedua tim.
Absennya Mauricio Souza di kubu Persija Jakarta menjadi salah satu sorotan menjelang laga tersebut. Pelatih asal Brasil itu dipastikan tidak bisa mendampingi timnya akibat sanksi akumulasi kartu kuning.
Meski demikian, Paul Munster menilai ketidakhadiran sosok di pinggir lapangan tidak serta-merta memengaruhi jalannya pertandingan. Menurutnya, pengalaman di sepak bola Indonesia telah mengajarkan bahwa banyak skenario bisa terjadi di atas lapangan.
Pelatih asal Irlandia Utara itu menekankan bahwa peran utama tetap berada di tangan para pemain. Ia meyakini bahwa keputusan dan mentalitas di lapangan jauh lebih menentukan dibandingkan siapa yang berdiri di pinggir lapangan.
“Bukan (keuntungan bagi kami), Saya telah mengalami ini sebelumnya. Saya juga kadang-kadang terkena skors dan tetap menang. Maka bagi saya, dari pengalaman saya di Indonesia, itu bukan suatu keuntungan,” kata Munster pada jumpa pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (28/12/2025).
“Hal terpenting adalah para pemain di lapangan. Itulah yang terpenting. Saya dan pelatih lainnya, akan memiliki strategi-strategi, namun saat Anda menuju lapangan, Anda perlu percaya kepada para pemain Anda,” lanjutnya.
Laga ini sendiri akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, stadion terbesar dan paling ikonik di Indonesia. Atmosfer stadion tersebut diyakini akan memberikan tekanan tersendiri bagi tim tamu.
Namun bagi Munster, bermain di stadion tersebut bukanlah pengalaman baru. Ia mengaku telah beberapa kali merasakan atmosfer pertandingan di GBK sepanjang karier kepelatihannya.
Bahkan, pengalaman pertamanya menangani pertandingan di stadion tersebut terjadi jauh sebelum ia melatih klub Indonesia. Momen itu tercatat pada 2019 ketika ia masih memimpin tim nasional Vanuatu.



