Nilai Dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis terhadap euro dan yen pada perdagangan di Jumat (26/12). Volume perdagangan relatif tipis di tengah minimnya katalis pasar menjelang akhir tahun dari 2025.
Dilansir dari Reuters, Senin (29/12), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekeranjang mata uang utama termasuk euro dan yen, naik 0,01% ke 98,04.
Baca Juga: PNBP Penataan Ruang Laut Terus Mengalami Peningkatan
Meski mencatatkan penguatan harian kecil, dolar secara keseluruhan masih melemah sepanjang tahun ini. Pelemahan tersebut dipicu oleh ekspektasi pasar terhadap lanjutan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
Hal tersebut berbanding terbalik dengan bank sentral utama global lainnya yang diperkirakan akan mempertahankan kebijakan moneternya.
The Fed saat ini berada dalam posisi menyeimbangkan tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja dengan kekhawatiran inflasi yang masih bertahan di atas target tahunan 2%.
Baca Juga: IMF Puji Ekonomi El Salvador, Tak Minta Lagi Stop Akumulasi Bitcoin
Investor memperkirakan antara dua hingga tiga kali pemangkasan suku bunga sebesar dua puluh lima basis poin pada tahun depan, dengan peluang pemangkasan pertama muncul pada Maret.

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5424247/original/074560000_1764137623-Tes_DNA.jpeg)

