Penulis: Fityan
TVRINews – Jakarta
Menko PMK Pratikno mengonfirmasi mayoritas wilayah terdampak mulai transisi ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi
Pemerintah mengumumkan perkembangan signifikan dalam penanganan dampak bencana di Pulau Sumatera menjelang penutupan tahun 2025.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyatakan bahwa lebih dari separuh kabupaten dan kota yang terdampak kini telah bergeser dari status tanggap darurat menuju fase pemulihan jangka panjang.
Dalam konferensi pers mengenai rencana strategis pascabencana yang digelar pada Senin 29 Desemeber 2025, Pratikno menjelaskan bahwa proses transisi ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi mulai dilakukan secara bertahap di berbagai provinsi.
"Saat ini, lebih dari separuh kabupaten/kota yang terdampak telah beralih dari fase tanggap darurat ke fase transisi rehabilitasi dan rekonstruksi," ujar Pratikno di hadapan media.
Rincian Sebaran Wilayah
Berdasarkan data kementerian, progres pemulihan menunjukkan angka yang bervariasi di tiap daerah:
• Aceh: Sebanyak tujuh wilayah telah memulai transisi pemulihan, sementara 11 daerah lainnya masih memperpanjang masa tanggap darurat guna memastikan kesiapan infrastruktur.
• Sumatera Utara : Terdapat keseimbangan jumlah daerah, di mana 8 kabupaten/kota telah masuk tahap rehabilitasi dan 8 lainnya masih dalam penanganan darurat.
• Sumatera Barat : Menunjukkan progres tercepat dengan 10 wilayah masuk fase rekonstruksi, menyisakan hanya 3 daerah dalam status tanggap darurat.
Kesiapan Infrastruktur dan Sosial
Langkah perpanjangan status tanggap darurat di beberapa titik bukan tanpa alasan. Pemerintah menekankan pentingnya kesiapan matang sebelum benar-benar melepas status darurat agar proses pembangunan kembali berjalan efektif dan tepat sasaran.
"Daerah yang melakukan perpanjangan status tanggap darurat tersebut dimaksudkan agar daerah benar-benar siap masuk ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi," tegas Pratikno.
Langkah strategis ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi lokal serta menjamin keamanan warga dari ancaman bencana susulan selama masa transisi berlangsung. Fokus utama pemerintah kini tertuju pada perbaikan fasilitas publik dan hunian warga yang rusak akibat bencana sepanjang tahun ini.
Editor: Redaksi TVRINews




