Banjarmasin: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, melaporkan data sementara korban banjir mencapai 4.180 jiwa dengan 38 unit rumah rusak. Bencana yang terjadi sejak Sabtu, 27 Desember 2025 itu juga merusak fasilitas publik dan infrastruktur jalan.
Kepala Pelaksana BPBD HSS, Kusairi, mengonfirmasi bahwa air banjir telah surut dan hingga Senin, 29 Desember 2025 tidak ada warga yang mengungsi. “Hingga saat ini, belum ada warga yang mengungsi. Kondisi terakhir, air sudah surut,” ujar Kusairi di Kandangan seperti dilansir Antara, Senin, 29 Desember 2025.
Berdasarkan data Pusdalops PB BPBD HSS, banjir melanda hampir seluruh wilayah Kota Kandangan, termasuk sejumlah kelurahan dan desa di sekitarnya. Kawasan ini menjadi episentrum dengan jumlah warga terdampak mencapai 4.161 jiwa.
“Banjir dan cuaca ekstrem juga berdampak di Kecamatan Loksado dan Padang Batung,” kata Kusairi.
Baca Juga :
Polres Cirebon Kota Pastikan Video Viral Aspal Terkelupas Saat Banjir Konten Lama
Wilayah terparah selain Kota Kandangan tercatat di Desa Tumingki (Loksado), Desa Maliningin, Desa Batu Bini, dan Karang Jawa Muka di Padang Batung. Banjir yang dipicu curah hujan tinggi dengan durasi lama ini menyebabkan kerusakan signifikan. Di Dusun Datar Mangkung, Desa Tumingki, satu unit rumah warga rusak berat hingga hanyut, 24 unit rumah terdampak lumpur, dan satu jembatan penghubung rusak.
Pendataan lanjutan di Desa Lumpangi, Kecamatan Loksado, menambah daftar kerusakan. Di desa ini, delapan unit rumah warga terdampak dan fasilitas publik terendam, termasuk Kantor Urusan Agama (KUA) Loksado, SDN Lumpangi, TK Pelangi Kantauan, dan TK Al Quran. Peralatan elektronik dan buku pelajaran di lokasi tersebut ikut terendam air.
Ilustrasi Medcom.id
Selain banjir, BPBD HSS juga melaporkan kejadian tanah longsor di dua titik di Kecamatan Loksado. Longsor terjadi di dekat perbatasan Panggungan yang sempat menutup badan jalan dan di RT 04 Desa Lumpangi yang merusak sebagian ruas jalan.
Kusairi menyampaikan bahwa pendataan kerusakan dan kerugian material masih terus dilakukan. “Kami mengimbau masyarakat tetap waspada, terutama yang bermukim di daerah rawan banjir dan longsor, meskipun kondisi air saat ini sudah mulai surut,” imbaunya.




