Prestasi pelajar Indonesia di tingkat nasional dan internasional kian menguat, seiring berkembangnya pendekatan pendidikan yang menempatkan potensi anak sebagai pusat pembelajaran. Salah satu model yang kini mendapat perhatian adalah pendidikan berbasis fitrah, yang diyakini mampu mengarahkan bakat alami siswa menjadi prestasi nyata.
Pendekatan tersebut diterapkan secara konsisten oleh Mutiara Harapan Islamic School (MHIS) Semarang. Sekolah Islam berstandar internasional yang berlokasi di kawasan pendidikan BSB City, Kota Semarang ini berhasil mencatatkan capaian membanggakan dengan meraih 29 medali dari berbagai kompetisi nasional sepanjang Juli hingga November 2025.
Keberhasilan tersebut tidak hanya mencerminkan kemampuan akademik siswa, tetapi juga menunjukkan efektivitas sistem pendidikan yang menyesuaikan pembelajaran dengan potensi dan karakter masing-masing anak. MHIS Semarang menggabungkan kurikulum internasional Pearson Edexcel dengan nilai-nilai Islam, sehingga proses belajar tidak semata mengejar capaian angka, melainkan membangun kepribadian dan keterampilan hidup.
Principal MHIS Semarang, Muhammad Irzal, menekankan bahwa setiap anak memiliki potensi unik yang perlu diarahkan, bukan diseragamkan. Menurutnya, pendidikan seharusnya membantu siswa menemukan peran terbaiknya dalam kehidupan dan peradaban.
“Anak-anak memiliki potensi produktif yang berbeda. Tugas sekolah adalah memfasilitasi agar potensi itu tumbuh menjadi kekuatan,” ujarnya.
Selain pendekatan berbasis fitrah, MHIS Semarang juga menerapkan penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar utama serta lingkungan pembelajaran digital yang terintegrasi. Strategi ini bertujuan membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi efektif, serta kemampuan adaptasi terhadap perkembangan teknologi.
Model pendidikan alternatif semacam ini dinilai berkontribusi positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan memberikan ruang eksplorasi bakat dan minat sejak dini, siswa tidak hanya lebih percaya diri, tetapi juga lebih siap menghadapi tantangan global.
Melalui perpaduan kurikulum internasional, penguatan karakter Islami, dan pemanfaatan teknologi, MHIS Semarang menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi yang unggul, berakhlak, dan mampu bersaing di tingkat global tanpa kehilangan jati diri.


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5424247/original/074560000_1764137623-Tes_DNA.jpeg)