Lampung Geh, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung memastikan pembangunan Jalan Tol Lematang–Pelabuhan Panjang akan mulai dikerjakan pada 2026.
Proyek strategis bernilai Rp2,11 triliun ini disiapkan untuk membuka akses langsung kawasan industri menuju Pelabuhan Panjang guna meningkatkan efisiensi distribusi logistik.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan, tol tersebut telah masuk tahap perencanaan dan ditargetkan menjadi pengungkit utama konektivitas industri dan pelabuhan di Lampung.
“Sudah direncanakan. Insyaallah kalau tidak ada halangan, tahun 2026 mulai dikerjakan. Jadi kawasan industri bisa langsung terhubung ke pelabuhan,” kata Mirza.
Menurut Mirza, Pelabuhan Panjang memiliki potensi besar sebagai gerbang distribusi logistik di Sumatra bagian selatan. Namun, keterbatasan akses darat membuat kapasitas pelabuhan belum dimanfaatkan secara optimal.
“Pelabuhan kita ini sangat bagus. Dibandingkan Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung, Lampung termasuk yang paling bagus. Tapi kapasitasnya baru terpakai sekitar 30 persen karena aksesnya masih terbatas,” jelas dia.
Pembangunan Tol Lematang–Pelabuhan Panjang direncanakan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama berupa jalan sebidang (at grade) sepanjang 6,76 kilometer. Sementara tahap kedua berupa jalan layang (elevated) sepanjang 4,92 kilometer.
Terkait, skema pembiayaan proyek tol ini dirancang menggunakan pola pengembalian ekuitas melalui tarif yang dibebankan kepada pengguna jalan tol. (Cha/Lua)


/https%3A%2F%2Fcdn-dam.kompas.id%2Fimages%2F2025%2F12%2F22%2Fbf875010cad702442135af18f972ee14-WhatsApp_Image_2025_12_22_at_18.45.11_1_.jpeg)
