VIVA – Penyerang Timnas Indonesia, Ole Romeny, mengungkapkan kesedihannya setelah Patrick Kluivert resmi dipecat dari kursi pelatih skuad Garuda. Kluivert harus mengakhiri kiprahnya lebih cepat setelah gagal membawa Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026.
Hubungan Ole Romeny dan Patrick Kluivert terbilang cukup dekat. Keduanya datang ke Timnas Indonesia dalam waktu yang hampir bersamaan. Ole resmi menyandang status Warga Negara Indonesia (WNI) pada Februari 2025, sementara Kluivert lebih dulu ditunjuk PSSI sebagai pelatih kepala sebulan sebelumnya, menggantikan Shin Tae-yong.
Debut Ole Romeny bersama Timnas Indonesia juga tak lepas dari peran Patrick Kluivert. Striker berusia 25 tahun itu menjalani laga perdananya saat skuad Garuda kalah 1-5 dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Di bawah arahan Kluivert, Ole langsung menjadi tumpuan di lini depan. Dalam tiga penampilan awalnya, penyerang Oxford United itu mampu mencetak tiga gol. Dua di antaranya sangat krusial karena membawa Indonesia menang 1-0 atas Bahrain dan China.
Dua kemenangan tersebut sempat membuka asa Timnas Indonesia untuk melangkah lebih jauh. Namun, harapan itu akhirnya pupus di putaran keempat. Indonesia harus menelan dua kekalahan beruntun dari Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1).
Hasil tersebut membuat PSSI mengambil langkah tegas dengan memecat Patrick Kluivert beserta jajaran staf pelatihnya.
Ole Romeny mengaku terpukul dengan keputusan tersebut. Meski begitu, ia memahami bahwa tekanan yang dihadapi sang pelatih sangat besar.
“Saya masih merasa sedih atas pemecatannya. Namun tekanannya terlalu berat. Melatih Timnas Indonesia, negara dengan lebih dari 280 juta penduduk, bukanlah pekerjaan yang mudah,” ujar Ole.


