Dorong Ekonomi Kawasan, CEO Vietjet Diberi Gelar Pahlawan oleh Negara

mediaindonesia.com
3 jam lalu
Cover Berita

Di tengah meningkatnya integrasi ekonomi Asia Tenggara, peran sektor swasta dalam mendorong konektivitas dan pertumbuhan lintas sektor kian terlihat. Salah satu contohnya tercermin dari penganugerahan gelar Pahlawan Tenaga Kerja Vietnam kepada CEO Vietjet, Nguyen Thi Phuong Thao, sebagai bentuk pengakuan negara atas kontribusinya terhadap pembangunan ekonomi nasional dan integrasi regional.

Penghargaan ini merupakan salah satu gelar tertinggi di Vietnam, diberikan kepada individu yang dinilai memberi dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat. Selama lebih dari tiga dekade, Thao aktif di berbagai sektor strategis, mulai penerbangan, perbankan, keuangan, investasi, hingga teknologi, dengan menonjolkan inovasi, efisiensi, dan adopsi teknologi sebagai pilar pertumbuhan yang sejalan dengan kepentingan publik.

Sebagai pendiri sekaligus pemimpin Vietjet, maskapai swasta pertama di Vietnam, Thao berperan besar memperluas akses masyarakat terhadap transportasi udara berbiaya terjangkau. Model bisnis low-cost yang dikembangkan Vietjet memungkinkan jutaan orang terbang untuk pertama kalinya, sekaligus memperkuat konektivitas perdagangan, pariwisata, dan investasi di kawasan ASEAN.

Dalam konteks pembangunan, penerbangan tidak lagi sekadar layanan transportasi, melainkan bagian dari infrastruktur ekonomi. Jaringan udara yang semakin luas menciptakan efek berganda bagi sektor logistik, pariwisata, dan pelaku UMKM yang bergantung pada mobilitas barang dan manusia.

Menanggapi penghargaan tersebut, Thao menekankan bahwa capaian ini bukan semata pencapaian pribadi.

“Masa lalu dan masa kini berpadu saat kita melangkah menuju masa depan, disatukan oleh tekad dan keyakinan bersama untuk mewujudkan Vietnam yang sejahtera dan terbuka kepada dunia. Penghargaan ini menjadi sumber kebanggaan sekaligus motivasi yang bermakna bagi puluhan ribu karyawan yang berdedikasi di organisasi kami,” ujarnya.

Strategi adaptif di tengah krisis

Pandemi Covid-19 menjadi salah satu ujian terberat bagi industri penerbangan global. Alih-alih bertahan pasif, Vietjet mempercepat transformasi digital, mengoptimalkan platform teknologi, dan mengembangkan strategi inovatif untuk menjaga keberlanjutan operasional.

Di saat bersamaan, Thao juga terlibat dalam upaya menjaga stabilitas pasar keuangan, termasuk mendukung penguatan sistem perdagangan di Bursa Efek Ho Chi Minh City. Pendekatan ini menunjukkan bahwa daya tahan perusahaan tidak hanya bertumpu pada skala bisnis, tetapi juga pada ketajaman pemimpin membaca situasi dan mengambil keputusan strategis.

Memasuki 2025, peran internasional Thao semakin meluas. Sejumlah kerja sama strategis dengan mitra global berhasil diteken, berkontribusi terhadap peningkatan arus investasi, keseimbangan perdagangan, dan kepercayaan dunia terhadap kualitas tata kelola korporasi Vietnam.

Di luar bisnis, Thao dikenal konsisten mendorong program sosial, mulai dari pemberdayaan perempuan, pelajar, anak-anak, hingga kelompok rentan. Baginya, pembangunan ekonomi harus berjalan seiring dengan pembangunan manusia. Thao juga tercatat sebagai wanita pertama di Asia Tenggara yang meraih status miliarder mandiri, serta masuk dalam daftar Bloomberg 50 dan Forbes World’s 100 Most Powerful Women. (E-3)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Masuk Usia 30-an, Soal Pernikahan Begini Pengakuan RM BTS!
• 6 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Begini Catatan Ekonomi Indonesia Sepanjang 2025
• 12 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
MenPAN-RB dan Menkeu Perkuat Peran Strategic Diamond
• 26 menit laludetik.com
thumb
Upah Minimum Sektoral Dipangkas, Ribuan Buruh Jabar Demo di Jakarta Besok
• 10 jam lalukatadata.co.id
thumb
Protes Penetapan UMP 2026, Ribuan Buruh Akan Gelar Aksi di Istana dan Gedung Sate Hari Ini
• 16 jam lalufajar.co.id
Berhasil disimpan.