Disebut Layak Jabat Komisaris Usai Mati-matian Bela Ijazah Jokowi, Dian Sandi PSI: Tidak Semua Dibayar dengan Jabatan Bro

fajar.co.id
20 jam lalu
Cover Berita

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Jubir PSI, Dian Sandi Utama, merespons santai anggapan bahwa dirinya telah layak mendapatkan jabatan komisaris di perusahaan BUMN usai mati-matian bela Jokowi dari tudingan ijazah palsu.

Anggapan itu tidak muncul secara tiba-tiba. Sebab, Dian merupakan sosok yang mengunggah foto ijazah Jokowi di X lalu diteliti Roy Suryo Cs.

Saat hasil penelitian Roy Suryo Cs mengatakan bahwa ijazah itu palsu, Dian tidak tinggal diam dan terus pasang badan.

Bahkan, pria yang terus menggaungkan slogan anak desa itu rela dipenjara jika ijazah Jokowi betul-betul terbukti palsu.

“Tidak semua yang diperjuangkan harus dibayar dengan uang dan jabatan Bro!,” kata Dian di X @DianSandiU (29/12/2025).

Sebelumnya, Dian bahkan menantang siapa pun yang meragukan keaslian dokumen tersebut.

“Penjarakan saya seumur hidup (Kalau foto ijazah yang saya upload tidak benar),” tegasnya.

Dian memastikan dirinya tidak pernah bergeser sedikit pun terkait pendapatnya mengenai keaslian ijazah tersebut.

“Satu juta kali anda tanyakan, satu juta kali saya akan jawab asli,” Dian menuturkan.

Bagi Dian, sikapnya tidak akan berubah. Ia siap menanggung risiko apa pun jika pendiriannya dianggap salah.

“Jika soal ijazah ini, sejengkal sekalipun saya tidak bergeser. Itu asli dan saya terima apapun resikonya,” tambahnya.

Tidak hanya membalas tudingan tersebut, Dian juga menyinggung langkah Roy Suryo yang sebelumnya diketahui berada di Australia dengan alasan melakukan penelusuran data.

“Ada yang ke luar negeri katanya mau cari tau tentang ijazah ternyata diam-diam sedang mencari suaka ke Pemerintah Australia,” kata Dian.

Dian mengatakan bahwa upaya itu gagal hingga akhirnya hanya berakhir pada pertemuan-pertemuan tanpa hasil.

“Ditolak, jadilah acara ngumpul-ngumpul,” timpalnya.

Tidak berhenti di situ, ia turut mengungkap adanya pihak akademisi yang diduga ikut membantu perjalanan Roy Suryo ke Australia.

“Salah satu yang membantu permohonannya adalah dosen yang aktif ngajar di Negara tersebut,” terangnya.

Namun, Dian menegaskan bahwa tidak ada bukti kehadiran pihak yang bersangkutan di lembaga mana pun di negara itu saat disebut-sebut melakukan pencarian data.

“Saya bisa buktikan dengan data. Tidak ada satupun pengunjung yang register atas namanya di sana apalagi datang untuk meminta data,” kuncinya. (Muhsin/fajar)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Harga Emas Terjun, Logam Mulia Anjlok Tajam!
• 9 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Dasco, Bahlil, Cak Imin, dan Zulhas Bertemu, PKB: Bahas Hal untuk Kebaikan
• 12 jam lalukompas.com
thumb
Ekonom IQI Global: Fondasi Makro RI Semakin Kokoh dan Kredibel
• 11 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Pemprov NTB Ganti Kendaraan Dinas ICE ke Mobil Listrik Sistem Sewa, Dorong Ekosistem EV di Daerah
• 13 jam lalurepublika.co.id
thumb
Kasus Kematian Mahasiswi UMM, Bripka AS Terancam Dipecat dan Dikenakan Pembunuhan Berencana
• 1 jam lalurctiplus.com
Berhasil disimpan.