JAKARTA, DISWAY.ID-- Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya buka suara soal pandangan beberapa pihak yang menilai penanganan banjir di Sumatera berbeda dengan bencana lainnya.
Ia menjelaskan bahwa setiap bencana memiliki tantangan tersendiri. Sehingga, penanganannya berbeda.
BACA JUGA:BMKG Prediksi Hujan Lebat Guyur Jakarta Saat Tahun Baru 2026, Pramono Siapkan Langkah Antisipatif
BACA JUGA:Kemenpar Pastikan Pendampingan dan Koordinasi Intensif Pasca Insiden Kapal Wisata di Labuan Bajo
"Setiap bencana punya tantangan sendiri butuh penanganan sendiri. Yang pasti setiap pemerintah di kala itu pasti ingin yang terbaik dan tercepat untuk memulihkan," ujar Teddy dalam konferensi pers di Posko Terpadu Lanud Halim Perdanakusuma, Kota Jakarta Timur, Senin, 29 Desember 2025.
"Dan sekarang ini kita masuk dalam satu bulan pascabencana. Alhamdullilah pemerintah kita semua di sini, dalam satu bulan ini, ada hasil konkret," lanjutnya
Teddy menekankan bahwa banjir di Sumatera terjadi di 3 provinsi. Hal ini mengakibatkan 52 kabupaten terdampak.
BACA JUGA:Misteri Tersebarnya Video CCTV Inara-Fahmi, Saksi Kunci Sebut Ada Peran 'Mr. X'
BACA JUGA:Rossa Tunjukkan Kepedulian Sosial Lewat Zakat Mal Rp500 Juta Demi Bantu Korban Bencana di Sumatra
"Bencana ada di tiga provinsi, terdampak 52 kabupaten. 78 jalan nasional putus," tuturnya.
Ia pun membeberkan progres capaian kerja pemerintah selama 1 bulan dalam menangani bencana Sumatera.
"Per satu bulan, dari 78 tinggal 6 yang masih proses penyambungan. Empat titik di Aceh, dan ada di Sumbar, dan di Sumut," ungkapnya.
"Per sekarang, satu bulan, seperti yang KSAD tadi sampaikan, 12 jembatan yang sungainya lebar-lebar, 50 meter ke atas, bahkan di Bireun itu sampai 180 meter, itu tersambung," lanjut Seskab Teddy.
Seskab Teddy menegaskan bahwa jembatan menjadi prioritas agar jalur distribusi logistik kembali terbuka.
BACA JUGA:Indonesia CEO Excellence Award 2025: Mengapresiasi Pemimpin Visioner di Tengah Transformasi Ekonomi
- 1
- 2
- 3
- »




