EtIndonesia. Menjelang berakhirnya tahun 2025 dan memasuki Tahun Baru 2026, sejumlah daerah di Tiongkok daratan secara beruntun mengumumkan pembatalan seluruh kegiatan malam pergantian tahun. Alasan resmi tidak dijelaskan secara rinci, namun keputusan ini memicu perbincangan dan spekulasi luas di kalangan warganet.
Berdasarkan gambar pemberitahuan yang beredar di media sosial, berbagai provinsi dan kota di Tiongkok mengeluarkan pengumuman pembatalan acara malam tahun baru. Daerah-daerah tersebut antara lain Xi’an (Shaanxi), Hefei dan Suzhou (Anhui), Guangzhou, Suzhou (Jiangsu), Zhengzhou (Henan), dan sejumlah wilayah lainnya.
Media daratan Tiongkok melaporkan bahwa menjelang 1 Januari 2026, banyak pemerintah daerah menyatakan tidak akan menyelenggarakan acara resmi malam pergantian tahun.
Pada 25 Desember, akun resmi Zhengdong Release mengumumkan bahwa kawasan Qianxi Plaza, Financial Island, Smart Island, serta pusat-pusat perbelanjaan di sekitarnya di Zhengzhou tidak akan mengadakan kegiatan hitung mundur, pertunjukan, atau acara publik berskala besar apa pun pada malam tahun baru.
Sehari kemudian, 26 Desember, Kepolisian Kota Guangzhou mengumumkan bahwa pada malam 31 Desember 2025, di sejumlah lokasi publik seperti Beijing Road, Dongshankou, Menara Guangzhou, Yongqingfang, Huacheng Square, serta kawasan di sepanjang Sungai Mutiara, tidak akan ada kegiatan resmi penyambutan tahun baru maupun acara hitung mundur massal.
Masih pada 25 Desember, panitia “Meet the Beauty · Beihai New Year Music Festival” mengumumkan pembatalan festival musik yang semula dijadwalkan berlangsung pada 31 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026.
Pada 19 Desember, otoritas Hefei juga mengumumkan bahwa pada malam tahun baru, kawasan Jalan Pejalan Kaki Huaihe Road dan Taman Luogang tidak akan mengadakan kegiatan terkait perayaan pergantian tahun.
Sementara itu, pada 17 Desember, akun resmi Suzhou Tongqiao mengumumkan bahwa akibat faktor “force majeure”, acara “2026 Suzhou New Year Music Carnival Night” yang semula dijadwalkan pada 31 Desember 2025 resmi dibatalkan.
Pusat perbelanjaan Suzhou Center Mall juga mengumumkan bahwa pada malam tahun baru tidak akan mengadakan acara hitung mundur, serta tidak menyediakan jam operasional tambahan khusus malam pergantian tahun.
Reaksi dan Spekulasi Warganet
Serangkaian pembatalan ini langsung memicu diskusi hangat di kalangan netizen, baik di dalam maupun luar negeri. Beragam komentar bermunculan, antara lain:
- “Kenapa bisa begitu?”
- “Ada apa sebenarnya? Mengapa begitu banyak daerah membatalkan acara malam tahun baru?”
- “Bukankah katanya ingin mendorong konsumsi?”
- “Apakah ini berarti kita diminta ramai-ramai tinggal di rumah menonton acara tahun baru CCTV?”
Ada pula komentar bernada sinis dan curiga:
- “Apakah ini larangan terselubung untuk tidak mengadakan acara malam tahun baru?”
- “Bagaimana bisa semuanya berkembang sampai ke titik seperti ini?”
- “Kami juga tidak berani bertanya, apalagi bicara.”
Sebagian warganet bahkan menilai ada ketakutan yang lebih dalam:
- “Sebenarnya mereka takut apa?”
- “Takut terjadi peristiwa besar.”
- “Pemerintah Tiongkok selalu takut pada kerumunan massa.”
- “Situasi sudah seperti dikepung dari segala arah.”
- “Kondisi ekonomi sedang buruk, acara besar berpotensi memicu kekacauan.”
Ada pula analisis yang menyoroti aspek finansial dan stabilitas:
- “Intinya, pemerintah daerah sudah kehabisan uang, termasuk anggaran pemeliharaan stabilitas.”
- “Membatalkan acara malam tahun baru berarti tidak ada kerumunan besar pekerja lembur ‘996’, sehingga tekanan biaya stabilitas bisa berkurang.”
(jhon)



