Bisnis fashion pria di ranah online makin kompetitif. Harga berubah cepat, tren visual silih berganti, dan konsumen makin kritis. Buat pelaku usaha, kecepatan ambil keputusan bukan lagi nilai tambah, tapi syarat agar bisnis terus bertahan dan berkembang.
Kondisi ini sangat relevan dengan yang dialami Freddie Kashawan. Sebagai pelaku usaha, Freddie menjalankan banyak peran sekaligus: riset tren pasar, memantau kompetitor, komunikasi dengan supplier, sampai menyusun konsep konten di medsos. Semua dikerjakan cepat, dengan tuntutan hasil yang tetap presisi.
Freddie telah terjun ke dunia bisnis selama 10 tahun. Ia adalah pendiri Raveloux, Rave Tailor, Ravent Creative, dan Entertainment Podcast Fact’s Wrapper. Dulu, Freddie menjalankan bisnis dengan cara serba manual yang sangat menyita waktu. Kini dengan bantuan fitur AI di Galaxy AI dan Gemini, ia berhasil memangkas biaya pemasaran hingga 30% dan meningkatkan pendapatan lebih dari 50% dalam setahun.
"Dulu kerja keras, namun sekarang jadi kerja cerdas yang berevolusi dengan adanya AI Powered. Mengkombinasikan AI dan kerja cerdas pakai handphone Galaxy AI bisa menghasilkan uang dan hasil yang baik,” kata Freddie Kashawan, AI Driven Business Practitioner.
Tantangan terbesar Freddie klasik tapi nyata: waktu habis di riset dan koordinasi. Sebelum pakai fitur Google Gemini dan Galaxy AI di Samsung Galaxy Z Fold 7, proses cek harga pasar, membandingkan produk kompetitor, dan menyusun strategi promo bisa makan waktu berjam-jam. Padahal momentum jualan di e-commerce sering cuma datang sebentar.
Saat Freddie membuka halaman kompetitor atau data performa produk di layar, Gemini langsung memberi insight real-time. Mulai dari perbandingan harga, positioning produk, sampai rekomendasi pendekatan konten yang lebih relevan dengan tren fashion saat itu. Alurnya mirip diskusi cepat dengan tim kecil, meski dikerjakan sendirian. Untuk urusan riset yang biasanya paling menyita energi, Deep Research di Gemini memangkas proses secara signifikan.
Freddie cukup memberi satu instruksi untuk mendapatkan gambaran pasar: model yang sedang diminati, preferensi gaya konsumen, hingga referensi visual kampanye. Proses kreatif jadi lebih fokus ke pengambilan keputusan, bukan tenggelam di pencarian data.
Semua aktivitas itu terasa lebih masuk akal berkat layar besar Galaxy Z Fold 7. Dengan Multi-Window, Freddie bisa membuka riset tren di satu sisi, chat supplier bahan di sisi lain, sambil mencatat ide campaign di bagian bawah. Alur kerja harian UMKM yang biasanya loncat-loncat aplikasi kini terasa seperti satu ruang kerja digital yang rapi dan terstruktur.
Galaxy AI juga membereskan detail-detail kecil yang sering bikin kerja melambat. Catatan meeting dan ide mentah dirapikan otomatis lewat Note Assist. Diskusi dengan supplier direkam lalu langsung jadi teks via Transcript Assist, tanpa perlu mengetik ulang atau takut ada poin yang terlewat.
Ketika harus berhubungan dengan mitra luar negeri, Live Translate membantu komunikasi tetap lancar. Negosiasi harga dan spesifikasi bisa dilakukan cepat, tanpa hambatan bahasa, bahkan saat dilakukan di sela-sela jam sibuk.
Dampaknya terasa langsung ke efisiensi kerja. Freddie mencatat proses bisnisnya jadi jauh lebih ringkas, keputusan lebih cepat diambil, dan waktu kerja lebih terkendali. Fokusnya bergeser dari urusan teknis ke strategi yang benar-benar berdampak ke penjualan.
Di tengah bisnis yang menuntut kecepatan dan kerapian, Galaxy Z Fold 7 tampil bukan cuma sebagai smartphone flagship biasa. Lebih dari itu, ia adalah workspace pribadi yang realistis untuk pelaku UMKM modern membantu kerja lebih cepat, lebih teratur, dan tetap relevan di pasar yang terus bergerak dinamis.



