Sektor Perbankan Paling Moncer Tebar Dividen Tahun 2025, Totalnya Rp 80,3 T

kumparan.com
6 jam lalu
Cover Berita

Sektor keuangan, khususnya perbankan, menjadi penyumbang dividen terbesar di pasar modal Indonesia sepanjang 2025. Total dividen yang dibagikan sektor ini mencapai Rp 80,3 triliun.

Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Samsul Hidayat, menyampaikan distribusi dividen sepanjang 2025 didominasi oleh sektor finansial. Ia menyebut data yang disampaikan merupakan realisasi sepanjang tahun berjalan, bukan proyeksi.

"Untuk distribusi dividen terbesar, sektor mana sih yang memberikan dividen terbesar selama tahun 2025? Sektor yang paling tinggi adalah sektor financial atau perbankan. Ini untuk data 2025 ya, bukan nanti ada yang manipulasi 2026 ini data yang sudah terjadi," ujar Samsul saat konferensi pers penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia, di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (30/12).

"Bahwa dalam 2025 sektor financial atau perbankan itu mendistribusikan dividen sebanyak Rp 80,3 triliun," katanya.

Di bawah sektor perbankan, sektor energi menempati posisi kedua dengan nilai dividen Rp 27 triliun, terutama dari subsektor batu bara.

"Kemudian sektor energi, di bawahnya ada sektor energi, coal production itu Rp 27 triliun," lanjut Samsul.

Sementara itu, sektor infrastruktur dan industri juga turut memberikan kontribusi besar dalam pembagian dividen sepanjang 2025. Infrastruktur terintegrasi layanan telekomunikasi tercatat membagikan dividen sebesar Rp 20 triliun.

"Infrastructure integrated telecommunication service itu Rp 20 triliun," ujarnya.

Adapun sektor industrial multi sector holding mendistribusikan dividen sebesar Rp 10,4 triliun, disusul oleh infrastruktur layanan telekomunikasi nirkabel dengan nilai Rp 10 triliun.

"Industrial multi sector holding itu Rp 10,4 triliun. Kemudian infrastructure wireless telecommunication service itu Rp 10 triliun," kata Samsul.

Selain dividen saham, Samsul juga memaparkan sektor-sektor dengan distribusi terbesar untuk efek bersifat utang dan sukuk sepanjang 2025. Distribusi terbesar berasal dari sektor pembiayaan konsumen.

"Kemudian untuk efek bersifat utang atau sukuk, dengan distribusi tindakan terbesar selama tahun 2025 adalah tetap sektor consumer financing, kemudian financial bank, financial specialized business financing, basic material paper, dan infrastructure wireless telecommunication services," jelasnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Dua Tahun TPG Gaji ke-13 Guru di Enrekang Belum Dibayarkan. Ini Penjelasan Kadisdik
• 3 jam laluharianfajar
thumb
Tiongkok Berjanji Balas Tegas Provokasi dan Penjualan Senjata AS ke Taiwan
• 1 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Tiongkok Lakukan Latihan Militer Hari Kedua di Sekitar Taiwan
• 7 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Wamensos Dorong Pemutakhiran Data untuk Perkuat Bansos & Cadangan Pangan
• 17 jam laludetik.com
thumb
Kedaulatan Rakyat Terancam, Pakar Kritik Keras Pilkada via DPRD!
• 23 jam lalujpnn.com
Berhasil disimpan.