Saat bayi mengalami sakit mata, tak sedikit orang tua yang langsung teringat mitos lama yaitu meneteskan Air Susu Ibu (ASI) ke mata bayi agar cepat sembuh. Padahal, cara ini tidak dianjurkan secara medis, Moms.
Meski ASI mengandung antibodi yang baik untuk daya tahan tubuh bayi, ASI bukan obat tetes mata dan tidak bisa menggantikan antibiotik. Bahkan, ASI bisa membawa bakteri lain yang berisiko memperparah infeksi mata. American Academy of Ophthalmology (AAO) menegaskan bahwa ASI tidak boleh digunakan sebagai pengobatan infeksi mata pada bayi.
Penyebab Sakit Mata pada BayiSakit mata pada bayi, atau konjungtivitis, umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejalanya bisa berupa mata merah, bengkak, serta keluarnya cairan kental atau lengket.
Beberapa penyebab umum sakit mata pada bayi antara lain:
Bakteri Staphylococcus yaitu bakteri kulit yang umum dan dapat menginfeksi mata bayi.
Infeksi klamidia yang dapat menular dari ibu ke bayi saat persalinan dan biasanya muncul dalam beberapa hari pertama setelah lahir.
Gonore, meski jarang, dapat menyebabkan infeksi mata serius pada bayi baru lahir.
Jika tidak segera ditangani, infeksi mata pada bayi bisa menimbulkan komplikasi serius. Ya, Moms, dalam kasus tertentu yang jarang terjadi, kondisi ini bahkan berisiko menyebabkan gangguan penglihatan permanen.
Bagaimana Cara Mengobati Sakit Mata pada Bayi?Pengobatan sakit mata pada bayi harus disesuaikan dengan penyebabnya dan dilakukan di bawah pengawasan dokter. Pada kasus tertentu, dokter dapat meresepkan antibiotik tetes mata atau antibiotik oral, terutama jika infeksi disebabkan oleh bakteri seperti klamidia atau gonore.
Selain pengobatan medis, orang tua juga perlu melakukan langkah pencegahan berikut:
Cuci tangan dengan bersih sebelum dan sesudah menyentuh bayi.
Jangan berbagi handuk, sprei, atau kain lap dengan bayi sampai matanya sembuh.
Bersihkan benda-benda yang sering disentuh bayi, seperti mainan, tempat tidur, dan selimut.




