Penegasan Terbaru Jokowi Soal Ijazah, Skakmat Roy Suryo Cs

fajar.co.id
7 jam lalu
Cover Berita

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), menegaskan kesiapannya hadir langsung di persidangan yang membahas terkait ijazahnya.

Hal ini diungkapkan Jokowi setelah banyak desakan dari kubu Roy Suryo Cs agar tidak sembunyi lagi saat jadwal persidangan tiba

“Ya, kalau diminta oleh Yang Mulia Hakim, saya akan datang,” ucap Jokowi dikutip pada Selasa (30/12/2025).

Jokowi bilang, di hadapan Roy Suryo Cs ia akan menunjukkan semua ijazahnya mulai dari SD hingga sarjana.

“Terutama untuk menunjukkan ijazah asli dari SD, SMP, SMA, sampai S1,” tandasnya.

Sebelumnya, Pengamat teknologi informasi UGM, Josua Sinambela, menyebut bahwa penelitian yang dilakukan Roy Suryo Cs terkait tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Jokowi, telah kehilangan dasar ilmiahnya.

Hal itu dipastikan Josua setelah ijazah asli Jokowi ditampilkan dalam gelar perkara khusus di Polda Metro Jaya.

Josua menegaskan, sejak dokumen analog asli tersebut diperlihatkan langsung kepada para pihak Roy Suryo Cs, seluruh kajian yang bersumber dari fotokopi maupun foto yang beredar di media sosial otomatis gugur.

“Sejak ditunjukkannya ijazah analog asli ke para tersangka di gelar perkara khusus, maka penelitian tentang fotocopy atau foto medsos (Roy Suryo Cs) auto gugur jadi sampah,” ujar Josua kepada fajar.co.id, Selasa (30/12/2025).

Ia menjelaskan, sejumlah aspek teknis yang sebelumnya dipersoalkan dalam penelitian tersebut telah terbantahkan secara langsung melalui pemeriksaan dokumen asli.

“Karena semua terbantahkan dari lintasan merah foto, watermark, embos, ELA hingga hurup mencotot,” lanjutnya.

Josua juga menyinggung narasi baru yang kembali diangkat oleh Rismon Sianipar, yang kini mempersoalkan skripsi dan halaman pengesahan skripsi Jokowi.

Baginya, isu tersebut sejatinya sudah lama terjawab dan tidak lagi memiliki relevansi.

“Sekarang si Rismon mulai menarasikan kembali soal skripsi dan halaman pengesahan skripsi yang sudah terbantahkan sejak berbulan bulan lalu,” Josua menuturkan.

Ia menyebut, perdebatan yang masih berkutat pada jenis huruf dan percetakan skripsi di era 1980-an menunjukkan ketidaktahuan terhadap konteks akademik dan teknologi percetakan pada masa tersebut.

“Jika masih ada para pengikutnya yang menunjukkan kedunguan mereka tentang skripsi atau halaman pengesahannya di zaman itu (tahun 80-an) terkait Font Times Roman dan percetakan Perdana, silakan kirimkan fakta ini,” tegas Josua menunjukkan foto skripsi Jokowi.

Sebagai pembanding, Josua merujuk pada dokumen skripsi mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM era 1980-an yang dapat dijadikan rujukan untuk memahami standar penulisan dan percetakan pada masa itu.

(Muhsin/fajar)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kaleidoskop 2025: Satu per Satu Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Hijrah ke Super League
• 16 jam lalutvonenews.com
thumb
Potensi Cuaca Ekstrem Meningkat Jelang Tahun Baru 2026
• 12 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Elite Demokrat Ungkap Pilkada Langsung atau Dipilih DPRD Jadi Diskursus di Internal
• 11 jam lalukompas.com
thumb
Jarak Tempuh Polestones Adamas Sampai 1.400 KM, Bisa Diajak Offroad
• 10 jam lalumedcom.id
thumb
Pengamat: Disiplin warga jadi fondasi utama atasi masalah sampah
• 17 jam laluantaranews.com
Berhasil disimpan.