Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melaporkan perkembangan penanganan bencana di wilayah Sumatera, tepatnya di Provinsi Aceh, Sumut, dan Sumbar. Ia melaporkan, proses pemulihan saat ini masih terus berlangsung.
Tito menyebut, proses pemulihan pascabencana di Provinsi Sumut lebih cepat dibanding Provinsi Aceh. Dari total 52 kabupaten/kota yang terdampak di tiga provinsi, Sumut saat ini hanya tersisa lima wilayah yang masih membutuhkan pengerjaan fisik. Sementara Aceh masih terdapat tujuh wilayah kabupaten yang memerlukan perhatian serius.
“Ada 7 yang masih perlu kita konsen. Nomor satu adalah Aceh Tamiang. Kemudian Aceh Tengah, Aceh Timur, Gayo Lues, Bener Meriah, dan Pidie Jaya,” kata Tito dalam rapat koordinasi satgas pascabencana di Banda Aceh pada Selasa (30/12).
"Yang paling berat adalah Tamiang, karena Tamiang pemerintahannya belum berjalan efektif dan kemudian ekonomi juga belum berjalan maksimal," tambahnya.
Tito menyebutkan, percepatan penanganan pascabencana di Aceh ini terus dikebut. Petugas gabungan dari TNI, Polri, dan BNPB akan mendapatkan tambahan kekuatan dari Praja IPDN.
Percepatan dilakukan juga berkaitan dengan rencana kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Tamiang pekan ini.
"Jadi Tamiang ini memang harus betul-betul diserang, dikeroyok ramai-ramai supaya secepat mungkin bangkit, apalagi Bapak Presiden akan hadir tanggal 1 [1 Januari 2026] ke sana," jelas Tito.
"Kami akan mengirimkan juga 1.100 Praja IPDN tingkat 4. Jadi kami anggap ini adalah KKN buat mereka, masuk kurikulum. Tugas mereka utama adalah satu bulan, mulai tanggal 3 [Januari] nanti, [melakukan] pembersihan, kantor-kantor," pungkasnya.




