BEI Siapkan Sistem Perdagangan Baru Ala Nasdaq, Target Meluncur Desember 2026

wartaekonomi.co.id
4 jam lalu
Cover Berita
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyiapkan sistem perdagangan dan pengawasan baru yang dikembangkan mengikuti model Nasdaq guna meningkatkan kapasitas infrastruktur pasar modal. Sistem tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada Desember 2026 untuk menopang peningkatan volume transaksi dan menjaga keberlanjutan perdagangan.

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, pengembangan sistem baru menjadi langkah strategis menghadapi lonjakan aktivitas pasar yang terus meningkat. BEI akan menggunakan sistem terbaru Matching Matching Engine(MME), yang merupakan versi pengembangan dari sistem Nasdaq.

“Kami akan menggunakan sistem terbaru MME, versi pengembangan dari sistem Nasdaq. Targetnya peluncuran akhir tahun 2026,” ujar Iman dalam konferensi pers penutupan perdagangan BEI 2025, Selasa (30/12/2025).

Baca Juga: Di Tengah Gejolak Global, IHSG Tetap Naik 22%

Iman menjelaskan, kebutuhan sistem perdagangan baru muncul seiring peningkatan likuiditas pasar sepanjang 2025. Rata-rata nilai transaksi harian saham tercatat mencapai Rp18 triliun, sementara transaksi obligasi berada di kisaran Rp6,5 triliun. Adapun transaksi derivatif dan non-saham mencapai sekitar Rp7,6 triliun per hari.

Menurut BEI, lonjakan transaksi tersebut menuntut infrastruktur yang lebih andal untuk memastikan proses perdagangan berjalan cepat, stabil, dan minim gangguan. Sistem baru diharapkan mampu mengakomodasi peningkatan volume sekaligus kompleksitas transaksi di masa mendatang.

Selain meningkatkan kecepatan dan kapasitas perdagangan, sistem baru juga dirancang untuk memperkuat fungsi pengawasan pasar. BEI menyebutkan sistem tersebut akan mendukung integrasi data real-time serta meningkatkan kemampuan pemantauan transaksi untuk memitigasi risiko sistemik dan potensi gangguan pasar.

Baca Juga: Pasar Modal Cetak Rekor, Penghimpunan Dana Capai Rp268 Triliun

BEI menilai infrastruktur yang kuat menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan pasar modal nasional. Dengan sistem perdagangan yang setara standar internasional, BEI berharap dapat mempertahankan daya saing pasar modal Indonesia di kawasan Asia Tenggara.

Iman menegaskan, proyek pengembangan sistem ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang BEI dalam menghadapi digitalisasi pasar dan pertumbuhan transaksi yang semakin kompleks. BEI juga terus berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Self Regulatory Organization (SRO) lainnya untuk memastikan sistem yang dikembangkan memenuhi standar global dan kebutuhan pengawasan regulator.

“Penyediaan infrastruktur yang handal adalah kunci agar pasar modal kita tetap resilient, aman, dan efisien,” ujarnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kasus Briptu Rizka Sintiani Bunuh Suami Segera Disidang
• 17 jam lalujpnn.com
thumb
Produksi Garam Nasional 2025 Capai 1 Juta Ton, KKP Fokus Intensifikasi dan Ekstensifikasi Lahan
• 2 jam lalumatamata.com
thumb
Tayang 31 Desember, Film Dusun Mayit Tawarkan Horor Menegangkan
• 1 jam lalugenpi.co
thumb
Sosialisasi Program dan Manfaat BPJS Ketenagakerjaan Bagi Tenaga Pendidik Himpaudi Magetan
• 8 jam lalurealita.co
thumb
Colek Jimly hingga Kapolri, Azzam Mujahid: Saatnya Polisi Pakai Body Cam
• 22 jam lalufajar.co.id
Berhasil disimpan.