Kabareskrim Sebut 68 Anak Terpapar Ideologi Ekstrem, Mau Serang Sekolah Pakai Senjata

kompas.com
5 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Syahardiantono mengungkapkan, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah menindak 68 anak yang terpapar ideologi ekstrem.

Pasalnya, anak-anak tersebut telah memegang senjata berbahaya. Mereka bahkan sudah berencana menyerang sekolah dan teman sejawatnya.

Adapun puluhan anak tersebut terpapar ideologi neo-Nazi dan White Supremacy.

Hal tersebut Syahar sampaikan dalam Rilis Akhir Tahun 2025 Polri di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (30/12/2025).

Baca juga: Kapolri Minta Maaf, Polri Masih Jauh dari Kata Sempurna

"Penanganan 68 anak di 18 provinsi yang terpapar ideologi ekstrem melalui grup TCC, seperti neo-Nazi dan White Supremacy, di mana mereka ditemukan telah menguasai berbagai senjata berbahaya dengan rencana aksi yang menyasar lingkungan sekolah dan rekan sejawat mereka," ujar Syahar.

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=Neo-Nazi, serangan teroris, Densus 88, ideologi ekstrem, white supremacy, Anak Terpapar&post-url=aHR0cHM6Ly9uYXNpb25hbC5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8zMC8xNjI0MjA1MS9rYWJhcmVza3JpbS1zZWJ1dC02OC1hbmFrLXRlcnBhcGFyLWlkZW9sb2dpLWVrc3RyZW0tbWF1LXNlcmFuZy1zZWtvbGFoLXBha2Fp&q=Kabareskrim Sebut 68 Anak Terpapar Ideologi Ekstrem, Mau Serang Sekolah Pakai Senjata§ion=Nasional' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

Syahar menegaskan, Densus 88 Antiteror berkomitmen menjaga Indonesia bebas dari serangan teror sepanjang 2025.

Dia mengeklaim Densus 88 telah berhasil mempertahankan status Zero Terrorism Attack sepanjang 2023 hingga 2025, melalui langkah penegakan hukum yang proaktif.

Baca juga: Kabareskrim: 68 Anak Indonesia Terpapar Neo-Nazi dan White Supremacy

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

"Capaian ini didukung penangkapan terhadap tersangka 147 pada 2023, 55 pada 2024, dan 51 di 2025 ini. Yang tentunya ini efektif menekan potensi ancaman dan menjaga stabilitas keamanan nasional," jelasnya.

"Sedangkan keberhasilan menonjol Densus 88 sepanjang 2025, di antaranya pengungkapan jaringan radikalisme pada anak di bawah umur dengan rekrutmen online, yang melibatkan 5 tersangka teroris dengan target 110 anak di 23 provinsi," imbuh Syahar.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kepala BKD Menjelaskan Perbedaan Mendasar PPPK PW & Penuh Waktu, juga soal Gaji
• 15 jam lalujpnn.com
thumb
Platform Media Sosial di AS Wajib Tampilkan Peringatan Risiko Kesehatan Mental
• 11 jam lalukatadata.co.id
thumb
Densus 88 Tangani 68 Anak Terpapar Ideologi Neo-Nazi di 2025, Sasarannya Sekolah
• 6 jam lalukumparan.com
thumb
Bea Cukai Proses 33 Pegawai Terkait Fraud dan Pelanggaran Disiplin Berat pada 2025
• 8 menit lalubisnis.com
thumb
Tanpa Senjata, 2.617 Personel Gabungan Amankan Aksi Buruh KSPI di Monas
• 9 jam lalusuara.com
Berhasil disimpan.