FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Pertanyaan besar kini muncul untuk PSM Makassar jelang dibukanya bursa transfer paruh musim 2025/2026.
Ini berkaitan dengan posisi penyerang asing PSM Makassar, Jacques Medina di tim saat ini.
Pertanyaan soal posisinya di tim dianggap rawan untuk didepat mengingat perlunya PSM menambah pemain di lini depan khususnya untuk pemain yang punya daya gedor.
Mengingat juga, Jacques Medina di PSM saat ini bisa dikatakan masih minim kontribusi.
Padahal pemain asal Kongo itu sudah mendapatkan kesempatan yang begitu banyak dari dua pelatih Bernardo Tavares dan Tomas Trucha.
Tercatat Jacques Medina sudah diberi kesempatan sebanyak 14 laga bermain dari menit awal atau sebagai starter.
Dari 14 kali kesempatan starter itu, ia hanya mampu mencatatkan satu asisst dan tidak mampu mencetak satu gol pun.
Kemudian catatan di pertandingan, sejauh ini Medina hanya mampu tujuh tembakan, tiga tepat sasaran.
Lalu dari segi umpan, umpan kuncinya tercatat 0,7, akurasi umpan silangnya 0,6 atau sekira 29 persen.
Jacques Medina juga sangat kurang dalam mengambil keputusan dan sering kehilangan bola.
Posisinya yang paling rawan untuk didepak oleh PSM Makassar di paruh musim ini.
Di sisa satu laga sebelum jeda kompetisi, inilah yang disebut bisa jadi kesempatan untuk Medina menunjukkan kualitasnya.
Kemungkinan Tomas Trucha Datangkan Pemain
Sementara itu, dibukanya bursa transfer ini jadi kesempatan setiap tim di Super League untuk menambah kekuatan atau melepas pemainnya.
Tak terkecuali untuk PSM Makassar, pelatih Tomas Trucha sudah mengeluarkan statemen sebelum dibukanya bursa transfer.
Alih-alih menjanjikan perombakan besar, pelatih asal Republik Ceko itu menekankan pentingnya stabilitas.
Ia lebih memilih memberi kesempatan kepada skuad yang ada untuk memperlihatkan performa terbaik.
“Dari saya sendiri mungkin tidak ada perubahan besar nantinya,” kata Trucha beberapa waktu lalu.
“Kita punya waktu untuk duduk dan berdiskusi nanti sama manajemen.” tambahnya.
Yang paling penting saat ini menurutnya adalah mencari sekaligus menjaga keseimbangan tim yang sudah tercipta.
Karena dari situasi ini, menurut pelatih berusia 53 tahun itu komposisi dan permainan terbaik timnya akan terlihat.
“Yang terpenting adalah menemukan balance,” tegasnya.
“Saat kita menemukan balance, kualitas tim akan terlihat,” pungkasnya. (Erfyansyah/fajar)



