3 Alasan Kenapa Pemain Padel Pemula Harus Menghindari Raket Carbon 18K, Gak Cocok!

tvonenews.com
2 jam lalu
Cover Berita

tvOnenews.com - Dalam dunia padel, ada godaan besar bagi pemula untuk langsung membeli perlengkapan "kasta tertinggi" agar terlihat profesional di lapangan.

Salah satu yang paling sering menjadi incaran adalah raket dengan lapisan carbon 18K. Angka 18K dalam spesifikasi raket padel merujuk pada jumlah serat karbon dalam satu untaian, yakni 18.000 serat.

Semakin tinggi angkanya, maka raket padel tersebut akan kian padat, kaku, dan keras permukaan raket tersebut.

{{imageId:382808}}

Meskipun karbon 18K menawarkan tenaga (power) yang luar biasa bagi pemain profesional, raket ini sangat tidak fleksibel.

Secara estetika, raket ini memang terlihat mewah dan sering digunakan oleh pemain World Padel Tour. Namun, bagi kamu yang baru memulai olahraga padel, menggunakan raket 18K justru bisa menimbulkan bahaya tertentu.

Lantas, mengapa pemain pemula tidak disarankan untuk menggunakan raket carbon 18K?

 

1. Minimnya "Sweet Spot" dan Toleransi Kesalahan

{{imageId:385020}}

Pemain pemula biasanya belum memiliki akurasi pukulan yang konsisten. Raket 18K memiliki sweet spot (titik pukul optimal) yang sangat kecil.

Jika kamu memukul bola sedikit saja di luar titik tengah, raket yang kaku ini tidak akan membantu memantulkan bola.

Akibatnya, bola akan "mati" atau tidak menyeberang net. Untuk pemula, hal ini akan memperlambat proses belajar dan merusak rasa percaya diri.

2. Risiko Cedera Padel Elbow

{{imageId:386935}}

Inilah alasan paling krusial. Karena permukaannya sangat keras, raket 18K tidak menyerap getaran saat berbenturan dengan bola. Getaran tersebut akan diteruskan langsung ke pergelangan tangan, siku, hingga bahumu.

Bagi otot pemula yang belum terbiasa dengan intensitas padel, tekanan repetitif ini adalah penyebab utama Epicondylitis atau padel elbow.

Menggunakan raket yang terlalu keras sebelum otot kamu siap adalah cara tercepat untuk berhenti bermain padel selama berbulan-bulan karena pemulihan cedera.

3. Kesulitan Mengontrol Bola

{{imageId:388117}}

Padel adalah olahraga tentang posisi dan taktik, bukan sekadar adu kekuatan. Raket 18K bersifat sangat reaktif; sentuhan sedikit saja bisa membuat bola melesat kencang.

Bagi pemula, raket carbon 18K akan membuat bola seringkali menghantam kaca belakang lawan secara langsung (out), karena sulitnya mengatur sensitivitas tenaga.

Alih-alih mengejar carbon 18K, mulailah dengan raket berbahan fiberglass atau carbon 3K dengan inti soft EVA foam.

Material tersebut jauh lebih lentur, mampu menyerap getaran, dan memberikan efek "pegas" yang membantu bola meluncur meski tenagamu belum maksimal.

Raket 18K adalah senjata mematikan di tangan yang tepat. Namun, bisa menjadi beban berat bagi tangan yang baru belajar.

Fokuslah pada penguasaan teknik dengan raket yang lebih bersahabat, dan biarkan ototmu beradaptasi sebelum beralih ke material yang lebih keras. (ism)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Memupuk Kopi, Memanen Energi di Tapal Batas Bandung Barat
• 11 jam lalurepublika.co.id
thumb
Para Pemimpin, Pergantian Tahun, dan Pertanggungjawaban Keagamaan
• 7 jam lalukumparan.com
thumb
Festival Koropon 2025 Pecahkan Rekor Muri lewat Tari Lala
• 4 jam lalumediaindonesia.com
thumb
INACA: Industri Penerbangan RI 2025 Lebih Lesu Dibanding 2024
• 8 jam lalukumparan.com
thumb
Pemerintah Targetkan Cadangan Beras 4 Juta Ton pada 2026 demi Stabilitas Pangan
• 10 jam lalumatamata.com
Berhasil disimpan.