Para Pemimpin, Pergantian Tahun, dan Pertanggungjawaban Keagamaan

kumparan.com
2 jam lalu
Cover Berita

Pergantian tahun bukan sekadar perubahan angka dalam kalender. Momen ini selayaknya menjadi titik refleksi bagi kita semua, terutama bagi para pemimpin negeri untuk merenungkan perjalanan yang telah dilalui dan arah yang akan ditempuh ke depan.

Harapannya, momentum ini tidak hanya berdampak bagi kehidupan pribadi, tetapi juga memberi makna lebih besar bagi masa depan kehidupan berbangsa dan bernegara di tanah air.

Kita berharap para pemimpin di berbagai tingkatan dapat memanfaatkan pergantian tahun ini sebagai kesempatan mengevaluasi diri dan kinerja.

Sudahkah kebijakan dan tindakan yang diambil selama ini memberi manfaat nyata bagi rakyat? Sudahkah amanah yang diberikan dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan?

Jika hasil evaluasi menunjukkan capaian yang baik, tentu patut disyukuri dan dipertahankan. Bahkan bila memungkinkan, harus ada komitmen untuk meningkatkan pencapaian tersebut agar manfaatnya semakin luas dirasakan.

Namun, jika sebaliknya masih ada kekurangan atau bahkan kesalahan, inilah saatnya untuk melakukan perbaikan dengan kesungguhan hati. Rakyat menanti perubahan yang berpihak kepada mereka dan negara membutuhkan kebijakan yang adil, jernih, serta menyejukkan.

Hal ini bukan hanya penting untuk kepentingan publik, melainkan juga untuk kepentingan para pemimpin itu sendiri. Nabi Muhammad SAW telah mengingatkan dalam sebuah hadis bahwa setiap pemimpin kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Kekuasaan dan jabatan bukanlah sekadar kehormatan, melainkan juga amanah yang kelak akan dipertanyakan: Untuk apa kekuasaan itu digunakan?

Jika digunakan demi kemaslahatan rakyat, tentu itu menjadi jalan keselamatan. Namun, jika dimanfaatkan untuk memperkaya diri dan kelompok, serta mengabaikan hak-hak masyarakat, hal tersebut dapat menjadi sebab kehancuran diri, baik di dunia maupun di hadapan pengadilan Tuhan kelak.

Di dunia, mungkin ada celah untuk menghindar dari hukum manusia. Namun di hadapan pengadilan Allah SWT, tidak ada ruang untuk berkelit. Semua akan diperhitungkan secara sempurna dan seadil-adilnya.

Karena itu, sungguh penting bagi para pemimpin untuk menjadikan momen pergantian tahun sebagai sarana introspeksi: Apakah kebijakan selama ini sudah sejalan dengan amanah rakyat? Bila sudah, alhamdulillah.

Bila belum, inilah waktu terbaik untuk berbenah. Perubahan yang baik tidak akan merugikan siapa pun, justru akan meninggikan martabat pemimpin di mata rakyat dan di hadapan Allah SWT.

Semoga pergantian tahun ini membawa berkah dan kemaslahatan—bukan hanya bagi para pemimpin, melainkan juga bagi seluruh rakyat Indonesia. Semoga menjadi awal dari kinerja yang lebih amanah, lebih merakyat, dan lebih diridhai oleh Allah SWT. Amin.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Geisz Chalifah Semprot Sekjen Gerindra soal Pilkada Dipilih DPRD, Bandingkan dengan Andi Mallarangeng
• 5 jam lalufajar.co.id
thumb
TNI AL Kerahkan Alutsista untuk Bantu Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Pulau Padar
• 12 jam lalupantau.com
thumb
Klinik UMKM Bangkit Diluncurkan untuk Bantu Pemulihan Pasca Banjir di Aceh dan Sumatra
• 15 jam lalurepublika.co.id
thumb
Mengapa Saat Bertengkar Kita Berteriak?
• 4 jam laluerabaru.net
thumb
Romo Mudji Sutrisno Wafat di Usia 71 Tahun, Jenazah Disemayamkan di Kapel Kanisius
• 18 jam lalukompas.tv
Berhasil disimpan.