DI tengah bencana alam yang dialami dan krisis iklim semakin terasa dampaknya dalam kehidupan sehari-hari, percakapan tentang krisis iklim menjadi semakin dekat dan personal. Banyak orang mulai bertanya, bukan hanya tentang apa yang terjadi, tetapi juga bagaimana mereka berperan di dalamnya.
Blibli Tiket Action, payung program ESG dari ekosistem Blibli Tiket yang menaungi Blibli, tiket.com, Ranch Market, dan Dekoruma, telah menghadirkan Langkah Membumi Ecoground 2025, sebuah program keberlanjutan tahunan yang kini memasuki tahun keempat penyelenggaraanya.
Memasuki tahun keempat, Langkah Membumi Ecoground 2025 tampil dengan wajah baru yang lebih segar, aplikatif, dan relevan dengan tren gaya hidup masa kini.
Setelah berlangsung pada awal November lalu, Impact Report Langkah Membumi Ecoground 2025 hadir sebagai sebuah refleksi. Laporan ini merangkum upaya dan pembelajaran dari penyelenggaraan acara selama dua hari yang mempertemukan olahraga, komunitas, dan gaya hidup berkelanjutan, sekaligus merekam peran ruang publik dalam membuka percakapan dan mendorong partisipasi kolektif untuk bumi yang lebih tangguh.
"Langkah Membumi Ecoground dikemas sebagai sebuah acara keberlanjutan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Melalui empat zona utama di Langkah Membumi Ecoground, Eco Motion, Eco Market, Eco Labs, dan Eco Stage, para pengunjung diajak untuk mengalami langsung bagaimana aktivitas sehari-hari dapat menjadi langkah kecil menuju perubahan besar bagi bumi. Impact Report ini menjadi pengingat bahwa perubahan tidak selalu dimulai dari langkah besar. Ketika ruang publik dirancang dengan lebih bertanggung jawab, itu bisa membantu membangun kebiasaan baru dimulai dari pilihan-pilihan sederhana dalam keseharian," ujar Lisa Widodo, COO & Co-Founder Blibli.
Pernyataan tersebut tecermin dalam cara Langkah Membumi merancang keseluruhan pengalaman acara dengan mengusung Langkah Membumi Ecoground: CollaborAction for the Earth. Keberlanjutan tidak ditempatkan sebagai pesan tambahan, melainkan sebagai bagian dari keputusan operasional sehari-hari mulai dari pemilihan material, pengelolaan limbah, hingga penyediaan fasilitas publik.
Bekerja sama dengan Life Cycle Indonesia (LCI) sebagai mitra dampak keberlanjutan, dilakukan evaluasi dampak secara menyeluruh berbasis ISO 14040/44 LCA dan ISO 14075 untuk aspek sosial. Kolaborasi ini memperkuat komitmen Blibli terhadap tanggung jawab lingkungan dan sosial, meningkatkan transparansi, serta membuka peluang peningkatan kinerja menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
Selama dua hari pelaksanaan, seluruh limbah acara berhasil dikelola dan dipilah, dengan total 187 kg sampah yang tidak berakhir sebagai limbah tak terkelola. Kehadiran 12 water refill station menyediakan 741 liter air minum dan mencegah penggunaan 1.235 botol plastik sekali pakai.
Upaya-upaya tersebut berkontribusi pada total emisi acara sebesar 94,1 kg CO2e angka yang ditekan melalui pemanfaatan infrastruktur eksisting, efisiensi energi, serta praktik repurposing material. Selain itu, kolaborasi lintas pihak memungkinkan donasi 110.500 pohon mangrove, yang dalam delapan tahun ke depan berpotensi menyerap hingga 3.635,5 ton CO2.
Pada gelaran Langkah Membumi Ecoground, mangrove tersebut terkumpul dari 6.000 pohon konversi pembelian tiket oleh pengunjung, 1.000 pohon dari community run bersama Brodo Active, 1.000 pohon dari community cycling WCC Seli, yang merupakan hasil dukungan dari Jejakin. Selain itu 2.500 pohon dari pelari Fresh Track dalam rangka Ranch Market anniversary.
Namun, dampak Langkah Membumi tidak hanya tecermin dari angka. Dari survei internal, mayoritas merupakan generasi muda, dan lebih dari separuh menyatakan niat untuk mengubah perilaku keberlanjutan mereka setelah menghadiri Langkah Membumi Ecoground. Hal ini menegaskan peran pengalaman langsung di ruang publik sebagai pemicu perubahan dari kesadaran menuju tindakan.
"Saya mengapresiasi Langkah Membumi Ecoground sebagai ruang edukatif yang tidak hanya mengajak masyarakat memahami isu lingkungan, tetapi juga menunjukkan praktik nyata, termasuk pengelolaan acara yang bertanggung jawab," ujar Diaz Hendropriyono, Wakil Menteri Lingkungan Hidup.
Ia menambahkan, keterlibatan generasi muda menjadi kunci penting dalam mendorong perubahan berkelanjutan. "Generasi muda, khususnya Gen Z, adalah segmen yang tepat untuk membangun kesadaran sekaligus mengeksekusi aksi nyata, baik dalam isu perubahan iklim, pengelolaan sampah, maupun perlindungan keanekaragaman hayati. Melalui kolaborasi lintas sektor seperti ini, upaya menjaga lingkungan dapat diperkuat dan dijalankan secara berkelanjutan," lanjutnya.
Seiring pertumbuhannya, Langkah Membumi Ecoground juga berkembang sebagai ruang temu lintas sektor. Brand, universitas, pemerintah komunitas olahraga, UMKM, penggiat lingkungan, kreator konten, hingga masyarakat umum bertemu dalam satu ekosistem yang saling memperkuat. Meningkatnya jumlah mitra dan kolaborator mencerminkan keyakinan bersama bahwa kolaborasi adalah pondasi utama untuk menciptakan dampak yang berkelanjutan.
Komitmen tersebut juga diwujudkan melalui rangkaian Langkah Membumi Goes to University, hasil kolaborasi Blibli Tiket Action bersama komunitas Act of Love dan inisiatif keberlanjutan yang diinisiasi oleh Cinta Laura Kiehl. Program ini hadir di tiga universitas (Universitas Multimedia Nusantara, President University, dan Universitas Indonesia) dan berhasil merangkul lebih dari 800 mahasiswa sebagai bagian dari upaya menanamkan semangat keberlanjutan sejak dini, sekaligus mendorong generasi muda untuk terlibat aktif sebagai agen perubahan.
"Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab untuk berpartisipasi dan berkontribusi. Walaupun kita tidak bisa mengedukasi satu Indonesia, kalau kita bisa berdampak terhadap satu, dua, sepuluh, seratus orang, it will still make a difference. Impact Report Langkah Membumi ini membuktikan bahwa saat satu orang melakukan satu micro habit dan itu dilakukan oleh banyak orang, hal tersebut menjadi ripple effect yang menghasilkan dampak jangka panjang," ujar Cinta Laura Kiehl, Changemaker Partner Langkah Membumi.
Momentum awal tahun 2026 menjadi konteks penting bagi perilisan laporan ini. Di saat banyak orang menetapkan resolusi baru, Langkah Membumi mengajak publik untuk memulainya dari hal-hal yang sederhana mengurangi limbah, memilih produk yang lebih bertanggung jawab, lebih sadar dalam berkonsumsi, dan terlibat aktif dalam komunitas.
Sandiaga Uno, Founder Yayasan Indonesia Setara, sekaligus entrepreneur dan sport enthusiast yang memiliki perhatian khusus pada keberlanjutan mengatakan, "Kondisi yang kita hadapi hari ini menunjukkan bahwa isu lingkungan perlu ditanggapi dengan aksi nyata dan kolaborasi. Inisiatif seperti Langkah Membumi memperlihatkan bagaimana partisipasi bersama dapat memperkuat upaya keberlanjutan jangka panjang. Penanaman 100.000 pohon dari Yayasan Indonesia Setara bersama Langkah Membumi menunjukkan bahwa satu langkah kecil, jika dilakukan bersama-sama, dapat membawa dampak besar bagi generasi berikutnya."
Langkah Membumi Ecoground terwujud berkat kolaborasi lintas sektor dari para mitra yang percaya bahwa keberlanjutan adalah tanggung jawab bersama mulai dari Bakti Lingkungan Djarum Foundation yang menumbuhkan kesadaran ekologis, hingga inovasi hijau dari Samsung Galaxy, BYD, Acer, Sharp, Polytron, dan Modena. Dukungan finansial berkelanjutan dari BCA, BCA digital, UOB, dan SMBC.
Gaya hidup sadar bumi bersama Purbasari, Biore Breeze, Brodo Active, Realfood, MilkLife, Cleo, dan HydroPlus. Serta mitra gaya hidup dan keseharian seperti Ranch Market, Dekoruma, tiket.com, Brawijaya Hospital, Bethsaida, Sparkle, FOXS Gummy Candy, Delizio Caffino, Sunpride, Duraking, Bakti Barito, RTW, dan FAS.
Bersama, mereka melangkah membumi menggerakkan inovasi, gaya hidup, dan kesadaran baru untuk bumi yang lebih hijau dan berkelanjutan. Melalui Impact Report Langkah Membumi Ecoground 2025, Langkah Membumi menegaskan satu pesan sederhana, yakni perubahan tidak harus menunggu. Ia bisa dimulai hari ini, dari diri sendiri, dan diperkuat ketika dilakukan bersama-sama. (E-1)




