Gubernur Banten: Tingkat Pengangguran Masih Tinggi, Penataan Ulang Pendidikan Vokasi Jadi Prioritas

suara.com
3 jam lalu
Cover Berita
Baca 10 detik
  • Gubernur Banten Andra Soni menegaskan penataan ulang pendidikan vokasi sebagai prioritas untuk menekan pengangguran, khususnya di kalangan lulusan SMK.
  • Kolaborasi pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan dinilai kunci agar keterampilan lulusan selaras dengan kebutuhan industri.
  • Dukungan investasi dan program vokasi adaptif diharapkan membuka lebih banyak lapangan kerja serta meningkatkan kualitas SDM Banten.

Suara.com - Gubernur Banten, Andra Soni, menegaskan pentingnya menata ulang pendidikan vokasi agar selaras dengan kebutuhan industri di tengah tingginya angka pengangguran, terutama di kalangan lulusan SMK.

Menurut Andra, strategi ini menjadi prioritas utama untuk membuka lebih banyak peluang kerja dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di Provinsi Banten.

Dalam kunjungan kerjanya ke PT Propan Raya, Andra Soni menekankan perlunya kolaborasi erat antara pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan untuk membekali generasi muda dengan keterampilan yang sesuai tuntutan pasar kerja.

"Saya yakin masyarakat Banten akan memiliki peluang yang lebih besar apabila dibekali kemampuan yang relevan dengan kebutuhan industri. Penataan ulang pendidikan vokasi adalah langkah strategis untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan kualitas SDM," ujar Gubernur.

Kegiatan kunjungan tersebut juga menjadi momentum penandatanganan nota kesepahaman dan komitmen investasi antara Propan Raya, APINDO, serta pemerintah daerah. Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat pengembangan program vokasi dan pelatihan industri, termasuk SMK Vokasi MM2100 yang kurikulumnya dirancang melibatkan langsung pelaku bisnis agar selaras dengan kebutuhan sektor industri.

Kris Rianto Adidarma, CEO Propan Raya sekaligus Ketua Harian APINDO Banten, menjelaskan bahwa investasi dan pengembangan fasilitas produksi baru juga akan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat lokal.

"Melalui pengembangan SMK vokasi dan ekspansi fasilitas, kami ingin memastikan lulusan siap pakai dan memiliki keterampilan yang sesuai kebutuhan industri, sekaligus memperluas penyerapan tenaga kerja lokal," kata Kris.

Gubernur Banten menekankan bahwa strategi pendidikan vokasi yang adaptif ini harus diiringi dukungan investasi yang konsisten agar daerah-daerah di Banten yang memiliki potensi industri dapat tumbuh optimal.

"Tanpa investasi, sulit meningkatkan taraf hidup masyarakat, padahal wilayah-wilayah tersebut memiliki potensi besar. Pemerintah Provinsi Banten terbuka terhadap berbagai bentuk investasi yang mendukung peningkatan kualitas SDM," tambah Andra.

Baca Juga: Jejak Karier Andra Soni, Gubernur Banten di Tengah Polemik Kasus Kepala SMAN 1 Cimarga

Andra menegaskan, kolaborasi ini bukan sekadar formalitas, tetapi langkah nyata untuk menyiapkan generasi muda Banten menghadapi dunia kerja dengan keterampilan yang tepat dan kompetitif.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kemenag: 58,26 Persen Guru Agama Islam SD Belum Fasih Baca Alquran!
• 12 jam laluokezone.com
thumb
Rilis Akhir Tahun Polri, Listyo Soroti Ancaman Global: Singgung Kerusuhan Nepal dan Brasil
• 18 jam laludisway.id
thumb
Pasar Modal Tutup 2025 Dengan Positif, BEI Matangkan Pendalaman
• 16 jam lalukompas.id
thumb
Fahri Hamzah-Qodari Temui Prabowo di Istana, Lapor Perkembangan MBG-Perumahan
• 13 jam lalukumparan.com
thumb
10 Pemain Persita Tangerang Kalahkan Arema FC, Mental Pendekar Cisadane Dipuji
• 3 jam lalugenpi.co
Berhasil disimpan.