Pareidolia, Fenomena Otak yang Membuat Benda Mati Terlihat Seperti Wajah

mediaindonesia.com
2 jam lalu
Cover Berita

Pernahkah kamu melihat wajah pada rumput, batu, bangunan, atau mungkin benda-benda terdekat di sekitar? Fenomena ini ternyata bukan hal aneh apalagi pertanda mistis. Banyak orang di seluruh dunia mengalami hal serupa.

Mengutip dari laman Live Science, kemampuan manusia melihat wajah atau bentuk yang memiliki makna pada benda mati dikenal dengan istilah pareidolia. Ini merupakan sebuah fenomena psikologis yang berkaitan erat dengan cara kerja otak manusia.

Apa Itu Pareidolia?

Pareidolia adalah kondisi ketika seseorang menafsirkan pola acak sebagai sesuatu yang memiliki makna, terutama wajah atau sosok tertentu. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yakni para yang berarti keliru atau menyimpang, dan eidōlon yang berarti gambar atau bentuk.

Fenomena ini termasuk dalam kategori yang lebih luas bernama apofenia, yaitu kecenderungan manusia untuk menemukan pola atau keterkaitan dalam data yang sebenarnya tidak saling berhubungan.

Otak Manusia Terprogram untuk Mengenali Wajah

Para ilmuwan menjelaskan bahwa pareidolia terjadi karena otak manusia berevolusi untuk mengenali wajah dengan sangat cepat. Sebuah studi tahun 2020 yang dikutip dari laman yang sama menyebutkan bahwa kemampuan ini penting bagi kelangsungan hidup manusia, terutama untuk membaca ekspresi, emosi, dan niat orang lain. Namun, sistem pengenalan wajah yang bekerja sangat cepat ini terkadang menghasilkan kesalahan, otak mengira melihat wajah padahal yang dilihat hanyalah pola acak pada benda mati.

Menariknya, pareidolia tidak berhenti pada bentuk wajah saja. Otak manusia juga sering menambahkan emosi dan kepribadian pada benda mati. Jendela rumah bisa terlihat seperti sepasang mata yang sedang mengawasi, hingga sayuran atau batu dapat tampak seolah tersenyum atau cemberut. Para peneliti menyebut, benda-benda ini sering kali memberi kesan sosial tertentu, seakan-akan memiliki karakter atau perasaan.

Fenomena Paraidolia yang Pernah Gemparkan Publik

Nasa

Live Science mencatat banyak contoh pareidolia yang terkenal. Foto-foto dari misi Viking 1 tahun 1976 sempat membuat publik percaya adanya wajah raksasa di Mars, yang bahkan dikaitkan dengan peradaban kuno. Pada 2023, sebagian orang kembali mengklaim melihat bentuk boneka beruang, sirip hiu, hingga capit kepiting di permukaan Planet Merah.
Penelitian menunjukkan bahwa manusia cenderung lebih sering melihat wajah laki-laki dibandingkan wajah perempuan pada benda mati. Sementara itu, simpanse, sebagai kerabat terdekat manusia juga mengalami paraidolia ini, tetapi kemampuannya jauh di bawah manusia.

Berkaitan dengan Kondisi Neurologis

Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) cenderung lebih sulit mengenali wajah semu pada objek. Sebaliknya, penderita Parkinson dan demensia Lewy Body justru dapat mengalami pareidolia lebih sering. Selain itu, sebuah studi pada 2022 menemukan bahwa orang yang mudah mengalami pareidolia juga lebih mungkin melaporkan pengalaman paranormal.

Dengan kata lain, melihat wajah pada benda mati bukanlah tanda hal mistis atau gangguan mental. Fenomena ini merupakan hasil dari cara kerja otak manusia yang sangat piawai dalam mengenali pola, terutama wajah. (E-3)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kapolda Metro Jaya Akui Pihaknya Terima Laporan Polisi Terbanyak Sepanjang 2025
• 1 jam laluliputan6.com
thumb
Ramalan Shio Kamis, 1 Januari 2025: Keuangan dan Angka Keberuntungan Kuda hingga Babi
• 13 jam lalutvonenews.com
thumb
Puji Lagu Slank, Roy Suryo: 2026 Mari Kita Lakukan Gerakan Makzulkan Fufufafa
• 4 jam lalufajar.co.id
thumb
Cantor Fitzgerald: Bitcoin Terancam Masuki Crypto Winter
• 12 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
Kapolri Minta Anak Buah Tak Baper Sikapi Istilah 'No Viral No Justice'
• 4 jam lalurctiplus.com
Berhasil disimpan.