Jakarta: Kebiasaan berpikir berlebihan atau overthinking menjelang tidur kini menjadi permasalahan kesehatan mental yang signifikan di kalangan generasi muda. Kondisi ini biasanya muncul saat aktivitas fisik menurun dan suasana sunyi di malam hari membuat pikiran negatif menjadi lebih dominan. Penyebab Gen Z Rentan Terpapar Stres Berdasarkan penelitian dari American Psychological Association (APA) pada tahun 2023, Gen Z melaporkan tingkat stres tertinggi dibandingkan generasi lainnya. Fenomena ini dipicu oleh berbagai faktor eksternal dan internal yang berkumpul saat seseorang mencoba untuk beristirahat.
Baca Juga :
Terlalu Sering Scrolling Media Sosial Picu Dampak Psikologis Serius, Ini Penjelasannya-Tips KesehatanBerikut adalah faktor pemicu utama overthinking di malam hari:
- Paparan Media Sosial: Penggunaan gawai sebelum tidur memicu perbandingan sosial dan kecemasan eksistensial akibat melihat standar hidup orang lain secara terus-menerus.
- Tekanan Akademik dan Karier: Persaingan yang ketat dalam dunia pendidikan serta kekhawatiran akan masa depan memicu pikiran berulang yang tidak produktif.
- Kurangnya Keseimbangan Emosi: Keterbatasan keterampilan dalam regulasi emosi membuat stresor yang dihadapi sepanjang hari tersimpan dan muncul kembali dalam bentuk pikiran obsesif di malam hari.
Berikut adalah dampak nyata dan langkah-langkah untuk mengatasi overthinking:
- Risiko Gangguan Mental: Kebiasaan merenung berlebihan dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan (anxiety disorder) hingga depresi klinis.
- Penurunan Produktivitas: Kurangnya waktu tidur berkualitas menyebabkan seseorang sulit berkonsentrasi dan menurunkan performa kerja di siang hari.
- Latihan Mindfulness: Teknik pernapasan dan fokus pada masa kini terbukti secara ilmiah mampu mengurangi gejala insomnia serta stres harian.
- Terapi Profesional: Konsultasi dengan psikolog atau psikiater melalui Terapi Kognitif Perilaku (CBT) sangat efektif untuk mengubah pola pikir yang maladaptif.
Baca Juga :
Penerapan rutinitas malam yang menenangkan, seperti melakukan journaling dan membatasi penggunaan gawai, sangat disarankan untuk membantu otak rileks. Lingkungan tidur yang gelap, tenang, dan sejuk juga berperan penting dalam mempermudah transisi menuju tidur yang nyenyak.
Kesadaran akan pentingnya kesehatan mental menjadi kunci bagi Gen Z untuk menghadapi tantangan zaman tanpa harus terjebak dalam siklus pikiran yang merusak. Mengatasi overthinking bukan sekadar tentang tidur lebih cepat, melainkan tentang membangun hubungan yang lebih sehat dengan pikiran sendiri.
Jangan lupa saksikan MTVN Lens lainnya hanya di Metrotvnews.com.
(Daffa Yazid Fadhlan)


:strip_icc()/kly-media-production/medias/5458901/original/080047500_1767107535-21575.jpg)

