EtIndonesia. Komando Teater Timur Tentara Komunis Tiongkok (PKT) pada Senin (29 Desember) mengumumkan pelaksanaan latihan militer mengelilingi Taiwan di lima kawasan laut utama di sekitar pulau tersebut, serta memperingatkan akan dilakukan latihan tembak langsung. PKT menyatakan langkah ini bertujuan untuk memperingatkan apa yang mereka sebut sebagai kekuatan separatis dan campur tangan asing.
Menanggapi hal itu, Kantor Kepresidenan Taiwan mengecam keras tindakan tersebut. Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan menyatakan telah sepenuhnya memantau pergerakan militer PKT dan mengerahkan jet tempur F-16V serta sistem roket HIMARS dalam kesiapsiagaan penuh guna menjamin keselamatan negara dan rakyat.
Warga Taiwan menegaskan bahwa Taiwan akan mempertahankan sikap kemandiriannya, dan pemerintah telah siap menghadapi berbagai bentuk provokasi.
Komando Teater Timur PKT secara mendadak mengumumkan latihan militer mengelilingi pulau, dengan patroli kesiapan tempur di Selat Taiwan serta perairan utara, barat daya, tenggara, dan timur Taiwan, serta mengumumkan bahwa pada 30 Desember akan dilakukan latihan tembak langsung di kelima wilayah tersebut. PKT mengklaim latihan ini merupakan peringatan keras terhadap kekuatan separatis dan campur tangan eksternal.
Kantor Kepresidenan Republik Tiongkok (Taiwan) mengecam PKT karena mengabaikan norma internasional, dan menegaskan bahwa pihak Taiwan telah sepenuhnya menguasai perkembangan situasi serta siap menghadapi segala kemungkinan.
“Menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan serta kawasan Indo-Pasifik merupakan konsensus tinggi komunitas internasional. Latihan yang secara khusus dilakukan oleh Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok di sekitar negara kami tidak hanya secara kasar merusak stabilitas keamanan di Selat Taiwan dan kawasan Indo-Pasifik, tetapi juga merupakan tantangan terbuka terhadap hukum dan tatanan internasional. Terkait provokasi sepihak Tiongkok, militer nasional dan lembaga keamanan nasional telah melakukan pemantauan menyeluruh sejak awal dan mempersiapkan respons secara lengkap, sehingga keselamatan negara dan rakyat dapat terjamin. Masyarakat tidak perlu khawatir,” kata juru bicara Kantor Kepresidenan Taiwan, Kuo Ya-hui.
Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan menyatakan bahwa PKT dalam beberapa waktu terakhir terus menggunakan ancaman militer dan operasi kognitif terhadap Taiwan dan kawasan Indo-Pasifik, yang menjadi penyebab utama rusaknya perdamaian regional.
Dalam video yang dirilis Kementerian Pertahanan, ditampilkan berbagai persenjataan dan kekuatan militer Taiwan, termasuk sistem roket mobilitas tinggi HIMARS buatan Amerika Serikat. Kementerian menegaskan bahwa pihaknya sedang memantau secara ketat pergerakan pesawat dan kapal PKT serta melaksanakan latihan kesiapsiagaan tempur.
Kementerian Pertahanan juga merilis rekaman jet tempur F-16V (Block 20) dan kapal perang Angkatan Laut Taiwan Tian Dan yang memantau pesawat dan kapal militer PKT.
Wakil Direktur Kantor Intelijen Staf Umum Kementerian Pertahanan Taiwan, Hsieh Jih-sheng, mengatakan: “Apakah mereka akan melakukan tembak langsung atau tidak, keputusan ada di pihak mereka (PKT). Namun militer kami berpegang pada prinsip mengantisipasi musuh secara luas, sehingga setiap kemungkinan situasi harus kami pertimbangkan.”
Penjaga Pantai Taiwan menyatakan telah mengerahkan kapal-kapal besar di perairan sekitar untuk berhadapan dengan kapal Penjaga Pantai Tiongkok.
Dewan Urusan Daratan (MAC) Taiwan juga mengeluarkan siaran pers yang mengecam latihan militer PKT tersebut.
Warga Taiwan, Nona Huang, mengatakan: “Mereka (PKT) hanya demi harga diri mereka sendiri, ingin mengubah Taiwan menjadi bagian dari negara mereka. Tetapi orang Taiwan tidak berpikir seperti itu.”
Warga lainnya, Tuan Lin, mengatakan: “Menurut saya mereka (PKT) melakukan latihan seperti ini hanya untuk menakut-nakuti kami, sebagai bentuk intimidasi. Karena sebelumnya juga cukup sering terjadi latihan serupa.”
Selain itu, menurut situs pelacakan data penerbangan, beberapa pesawat militer Amerika Serikat sempat melakukan patroli di wilayah udara dekat Taiwan. Menanggapi hal tersebut, Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan bahwa “memang ada negara lain yang beraktivitas di sekitar Selat Taiwan”, namun tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Sebelas hari sebelumnya, Amerika Serikat mengumumkan penjualan senjata kepada Taiwan senilai 11,1 miliar dolar AS, yang merupakan paket penjualan senjata terbesar sejauh ini, dan telah memicu protes keras dari PKT. (Hui)
Laporan gabungan oleh Guo Yue-xi, reporter New Tang Dynasty Television.




