“Kecelakaan lalu lintas tahun 2024 yang sebanyak 150.096, turun menjadi 141.608 (pada tahun 2025). Jadi, turun 6,16 persen,” kata Agus.
Tak hanya jumlah kecelakaan, angka korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas juga menunjukkan tren penurunan. Agus menyebut fatalitas kecelakaan pada 2025 mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Korban meninggal dunia pada tahun 2024 sebanyak 26.839. Kami tutup terakhir kemarin, ada penurunan 19,8 persen (pada tahun 2025),” ucapnya. Baca Juga:
5 Penyebab Saklar Motor Mati dan Tidak Berfungsi
Menurut Agus, penurunan tersebut tidak lepas dari strategi Korlantas Polri yang menitikberatkan pendekatan edukatif kepada masyarakat melalui program Polantas Menyapa. Program ini dijalankan dengan menyasar langsung kelompok masyarakat, mulai dari pelajar hingga komunitas.
“Jadi, daripada kita mengejar-ngejar pelanggaran, kita datang ke komunitas, pesantren, sekolahan. Nanti impact-nya (manfaatnya), ternyata ketika kita bicara keselamatan lalu lintas, pelayanan masyarakat, itu ada penurunan yang cukup signifikan,” katanya.
Ia menambahkan, transformasi pendekatan kepolisian lalu lintas menjadi lebih humanis merupakan bagian dari upaya mendekatkan Polantas dengan masyarakat, sekaligus membangun kesadaran kolektif soal keselamatan berkendara.
“Bahkan ada istilah ‘senyum Polri dan senyum polantas itu adalah marka utama’. Jadi, pendekatan-pendekatan humanis seperti apa yang menjadi arahan Bapak Kapolri, kami kedepankan,” ujarnya. Baca Juga:
Ford Tak Bisa Bersaing Seperti Toyota atau Hyundai, Kenapa?
Korlantas Polri menilai pendekatan preventif berbasis edukasi akan terus diperkuat ke depan sebagai strategi jangka panjang untuk menekan angka kecelakaan dan meningkatkan keselamatan lalu lintas nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UDA)




:strip_icc()/kly-media-production/medias/4127832/original/025254300_1660804798-Halte_Gelora_Bung_Karno_Beroperasi_Kembali-Herman_2.jpg)
