JAKARTA, DISWAY.ID – Pengusaha Meksiko saat berkendara dengan Lamborghini Urus diberondong ratusan peluru saat berada dalam mobil bersama putrinya di wilayah metropolitan Guadalajara pada 29 Desember 2025.
Penambakan ini menurut pihak berwajib merupakan penyerangan yang telah dirancanakan dengan matang dan dilakukan secara terang-terangan.
Bagaimana tidak, penembakan terhadap Alberto Prieto Valencia yang merupakan salah satu pengusaha terkemuka di Meksiko dilakukan di depan keramaian pada siang hari.
Penyerangan ini disebuutkan merupakan dampak dari pertikaian antara kejahatan terorganisir dan perdagangan di Jalisco yang membuat para pemimpin bisnis terguncang.
BACA JUGA:TERUNGKAP: 8 Pemain Incaran Arsenal pada Bursa Transfer Januari 2026
BACA JUGA:Profil DJ Donny, Influencer yang Rumahnya Diteror Bangkai Ayam dan Dilempar Bom Molotov
Dalam penyerangan tersebut, Alberto ‘El Prieto’ Prieto Valencia Prieto Valencia dan putrinya yang berusia 16 tahun serta empat lainnya terluka.
Menurut BNO News, serangan mendadak itu terjadi sekitar pukul 1 siang waktu setempat, ketika konvoi yang membawa Prieto Valencia dicegat di persimpangan Avenida Topacio dan Calle Brillante atau zona perbatasan antara Zapopan dan Guadalajara.
Para penyerang, yang bersenjata senapan bertenaga tinggi, melepaskan tembakan bertubi-tubi ke arah SUV Lamborghini Urus oranye milik Prieto Valencia dan sebuah GMC Yukon yang membawa pengawalnya.
Menurut saksi mata, sempat terjadi baku tembak dalam penyerangan selama lima belas menit, direkam dalam video oleh para penyerang sendiri dan langsung menyebar di media sosial.
El Universal melaporkan bahwa serangan itu direncanakan dengan cermat dan dieksekusi dengan presisi ala militer.
BACA JUGA:Sidang Cerai Kilat! Atalia Praratya dan Ridwan Kamil Masuk Agenda Saksi dan Kesimpulan
BACA JUGA:Permintaan Kerang Meningkat Jelang Tahun Baru 2026, Harga Ikut Naik di Pasar Kramat Jati
Para penyerang menggunakan taktik pemblokiran klasik, menggunakan beberapa kendaraan bertenaga tinggi untuk mengepung target mereka.
Tim forensik kemudian mendokumentasikan setidaknya 200 selongsong peluru di tempat kejadian, bukti dari besarnya daya tembak yang digunakan.
- 1
- 2
- 3
- »




