Menhub Usul BP BUMN dan Danantara Tambah Kapal Baru untuk Pelni

kumparan.com
3 jam lalu
Cover Berita

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwaghandi mengusulkan penambahan armada baru untuk PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni kepada BP BUMN dan Danantara Indonesia.

Dudy mengatakan, salah satu kendala sektor perhubungan adalah ketersediaan armada laut, terutama angkutan penumpang. Saat ini, pemerintah sangat bergantung pada operasional Pelni.

Pelni sudah mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk peremajaan dan pembelian 3 armada baru setiap tahunnya, yakni senilai Rp 2,5 triliun pada 2025 dan Rp 4,8 triliun pada 2026.

"Pelni sendiri masih kekurangan kapalnya, tapi alhamdulillah tahun ini Pelni sudah diberikan PMN untuk pengadaan tiga kapal. Namun ini mungkin tidak satu hari jadi ya, kita harus menunggu malah 2-3 tahun lagi untuk bisa menikmati hadirnya kapal baru," jelas Dudy saat Media Briefing, Rabu (31/12).

Dengan keterbatasan armada tersebut, Dudy menyebut kapal Pelni harus berlayar dan melayani penumpang ke beberapa pelabuhan sekaligus, berbeda-beda setiap harinya.

"Masyarakat kita ini mungkin tidak terbiasa melakukan perencanaan perjalanan. Sudah tahu kapal itu singgahnya waktu tertentu, mungkin seminggu sekali. Makanya timbul kemudian ledakan penumpang yang cukup tinggi," tuturnya.

Untuk meningkatkan pelayanan sekaligus menghindari kecelakaan sektor transportasi laut terus terjadi, maka dia meminta agar penambahan armada bisa terus dilakukan, baik melalui peremajaan maupun penambahan.

"Itulah sebabnya kita mendorong Pelni untuk menambah. Kami sebelumnya pada beberapa kesempatan sudah menyampaikan kepada BP BUMN dan Danantara supaya kapal-kapal Pelni, satu dilakukan peremajaan, kedua ditambahkan," tutur Dudy.

Peningkatan Layanan Pelabuhan

Di sisi lain, Dudy juga mengakui pelayanan pelabuhan masih harus ditingkatkan, terutama oleh PT Pelabuhan Indonesia (Persero) alias Pelindo. Menurutnya, Pelindo seharusnya tidak hanya fokus pada angkutan barang, namun juga penumpang.

Untuk itu, dia menyarankan agar Pelindo membuat anak usaha baru khusus pelabuhan yang melayani angkutan penumpang, melihat praktik yang sama di PT Angkasa Pura.

"Kalau Pelindo secara holding kerepotan, buat perusahaan yang khusus menangani services buat penumpang. Jadi tidak hanya fokus kepada angkutan kargo," ujar Dudy.

Saat ini, Pelindo memiliki 4 subholding atau anak usaha pertama, yakni Pelindo Terminal Petikemas (SPTK), Pelindo Multi Terminal (SPMT), Pelindo Jasa Maritim (SPJM), Pelindo Jasa Maritim (SPJM), dan Pelindo Solusi Logistik (SPL).

"Saya akan minta nanti untuk pelabuhan yang mengangkut angkutan penumpang itu agar ditangani secara khusus oleh satu badan mereka yang memang fokus melayani penumpang," imbuhnya.

Dudy juga meminta Pelindo agar bisa memperhatikan wilayah terpencil dan membangun pelabuhan perintis dengan skema Corporate Social Responsibility (CSR), tidak hanya fokus kepada rute gemuk.

"Saya juga ingin sampaikan Pelindo ini jangan cuma mengambil wilayah-wilayah yang gemuk saja. Mereka juga harus bisa mengurusi wilayah-wilayah yang mungkin secara ekonomis tidak terlalu bagus, tapi dalam pelayanan itu banyak kali ada bagian dari CSR," pungkasnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Trump Ancam Kembali Lakukan Serangan ke Iran
• 18 jam laluwartaekonomi.co.id
thumb
KLH Ungkap Darurat Sampah Nasional: 343 Daerah Disanksi Open Dumping | DIPO INVESTIGASI
• 18 jam lalukompas.tv
thumb
Pengakuan PPPK Paruh Waktu: Saat Honorer Gaji Rp200 Ribu, Kini Rp2,6 Juta
• 17 jam lalujpnn.com
thumb
Polda Kalsel Cetak Prestasi Nasional Sepanjang 2025, Turunkan Kriminalitas dan Sukses Swasembada Jagung
• 16 jam lalupantau.com
thumb
KKP: Banjir Aceh Rusak Tambak di 8 Kabupaten, 50% Garam Perebusan Lenyap
• 9 jam lalubisnis.com
Berhasil disimpan.