Penjualan Terompet Tahun Baru di Asemka Sepi, Pedagang Keluhkan Larangan Kembang Api

suara.com
4 jam lalu
Cover Berita
Baca 10 detik
  • Penjualan terompet menjelang Tahun Baru 2025 di kawasan Asemka, Jakarta Barat, terpantau sepi dibandingkan tahun sebelumnya.
  • Salah satu pedagang, Daud, mengaitkan penurunan penjualan dengan larangan penggunaan petasan dan kembang api tahun ini.
  • Pedagang menjual terompet buatan tangan dengan harga Rp5.000 hingga Rp20.000 di lokasi yang sama dengan tahun lalu.

Suara.com - Aktivitas penjualan terompet menjelang malam pergantian tahun di kawasan Asemka, Jakarta Barat, tampak tidak seramai tahun-tahun sebelumnya.

Di bawah kolong jembatan layang, deretan lapak pedagang berdiri berjejer di trotoar, memamerkan terompet warna-warni yang digantung rapi pada rangka kayu sederhana.

Pantauan Suara.com, Selasa (31/12/2025), arus kendaraan roda dua dan roda empat masih mendominasi kawasan tersebut.

Sejumlah pengendara motor terlihat melambatkan laju kendaraannya. Sebagian berhenti sejenak untuk melihat-lihat, namun tak banyak yang turun langsung membeli.

Pejalan kaki silih berganti melintas, sementara pedagang tetap menunggu di samping lapak, berharap pembeli datang.

Di antara keramaian lalu lintas dan payung-payung pedagang yang berjajar di pinggir jalan, suasana jual beli berlangsung seadanya.

Sesekali pembeli mendekat, menawar harga, lalu pergi tanpa membawa barang. Kondisi ini dinilai berbeda jauh dibandingkan akhir tahun lalu yang disebut para pedagang jauh lebih padat.

Salah satu pedagang terompet, Daud, mengungkapkan penjualan Tahun Baru 2025 mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kalau dibandingkan sama tahun kemarin, sekarang sepi. Tahun kemarin masih ramai,” kata Daud saat ditemui suara.com di lokasi, Rabu (31/12/2025).

Baca Juga: Gagal Liburan karena Kerja? Lakukan Cara Ini Agar Mood Tetap Terjaga

Menurut Daud, berkurangnya antusiasme masyarakat untuk merayakan malam Tahun Baru tak lepas dari adanya larangan penggunaan kembang api dan petasan.

Kebijakan tersebut dinilainya berimbas langsung pada dagangan terompet.

“Iya, kena imbasnya. Karena ada larangan kembang api, jadi kembang api sepi, terompet juga ikut sepi,” ujarnya.

Meski kondisi lapangan sudah diprediksi tidak seramai sebelumnya, Daud mengaku tetap menyiapkan stok terompet dalam jumlah yang sama seperti tahun lalu.

Terompet-terompet tersebut merupakan hasil buatan tangan yang dibuat langsung di lokasi.

“Stok tetap sama kayak tahun kemarin. Ini buatan tangan semua,” jelasnya.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Pembangunan Kawasan Legislatif dan Yudikatif IKN Capai Rp20 Triliun
• 43 menit laluidxchannel.com
thumb
Pemerintah Tutup TPA Suwung per 1 Maret 2026, Bali Diminta Benahi Pengelolaan Sampah
• 8 jam lalubisnis.com
thumb
Truk Tabrak Mobil hingga Motor di Wonosobo, 2 Orang Tewas-5 Terluka
• 18 jam laludetik.com
thumb
Direstui Trump, China Langsung Borong Chip AS Bernilai Rp 238 Triliun
• 28 menit lalucnbcindonesia.com
thumb
BRI Super League: Nyaris Tak Pernah Full Team! Persija Tanpa 3 Pemain Asing untuk Lawan Persijap, Termasuk Fabio Calonego
• 4 jam lalubola.com
Berhasil disimpan.