Akademisi Program Magister Ilmu Komunikasi UMB Hidupkan Kembali Warisan Tari Tradisional Nusantara Lewat PISN

jpnn.com • 19 jam yang lalu
Cover Berita

jpnn.com, JAKARTA - Akademisi dari Program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana (UMB) dipimpin Dr. Henni Gusfa, M.Si melaksanakan Pelatihan berjudul Co-Creation Traditional Dance yang dimulai pada 27 Oktober 2025.

Menurut Henni Gusfa, sebanyak 20 anak dari Sanggar Gentra Taruna mengikuti Program Inovasi Seni Nusantara (PSIN).

Peserta berasal dari beragam tingkatan pendidikan mulai sekolah menengah pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Program ini hadir di jantung destinasi pariwisata Kabupaten Pandeglang, yaitu Tanjung Lesung dengan dukungan Kementerian Ristek Dikti dalam skema pengabdian Masyarakat Inovasi Nusantara.

Dr. Henni Gusfa menjelaskan Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) bertujuan untuk menghidupkan kembali warisan tari tradisional Nusantara dan dikemas dalam bentuk tarian baru yang lebih kontemporer.

Adapun aktivitas pelatihan berupa koreografi, media sosial dan design intensif di Sanggar Gentra Taruna, Kelurahan Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang.

Hal ini menandai babak baru pelestarian seni budaya lokal melalui pendekatan swakelola pertunjukan digital, ujar alumnus Program Doktoral Universitas Padjajaran, Bandung ini.

Menurut Henni Gusfa, Sanggar Gentra Taruna ini dijadikan prototipe pelestarian seni tari tradisional yang dikemas dalam bentuk kontemporer di wilayah pesisir Banten.

Dengan sejarah panjang dalam membina generasi penari muda dan tradisi, Sanggar ini menjadi pilihan strategis untuk mengimplementasikan program transformatif ini.

Dalam pelatihan ini, 20 anak Sanggar Gentra Taruna yang masih bersekolah pada tingkat SMP dan SMK, instruktur merangkap sebagai pengajar di sekolah tersebut bersama-sama merancang, mengembangkan, dan mementaskan karya tari yang autentik namun relevan dengan konteks masa kini.

Henni Gusfa mengatakan pelatihan difokuskan pada penguasaan gerak dasar olah tubuh, ekpresi dan interpretasi.

Kemudian harmonisasi musikalitas dan ritmenya serta mentalitas panggung penari baik online maupun offline mendorong peserta untuk berkontribusi berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan kreativitas mereka, menciptakan ekosistem seni yang dinamis dan inklusif.

Aktor di balik program ini adalah tim Komunikasi Universitas Merbu Buana, pelaku seni koreografer dan pengelola Sanggar Gentra Taruna, ujar Henni Gusfa.

Kegiatan ini terlaksana berkat kolaborasi akademisi komunikasi Magister Ilmu Komunikasi Univesitas Mercu Buana dipimpin Dr. Henni Gusfa,M.Si sebagai ketua Pelaksana bersama anggota tim, Engga Probi.,S.Ikom.,M.A dan Anggi Dwi Astuti.,S.Ds.,MM serta kolaborasi pelaku seni Benni Krisnawardi S.Sn dari Sanggar Sigma Dance Theater dan mitra sasaran Firman Hidayat Mahmud.

Lurah Desa Tanjungjaya Astaka berharap melalui program ini, sanggar tidak hanya berfungsi sebagai ruang latihan, tetapi juga sebagai laboratorium kreativitas di mana teknik tradisional bertemu dengan metode pengajaran kontemporer untuk seni pertunjukan yang dapat meningkatkan penonton lebih luas.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
Kopi hingga Bumbu Rempah RI Diminati di AS
• 48 menit yang lalukumparan.com
thumb
Berhasil disimpan.