Data Polri Banjir-Longsor Sumut: 432 Orang Tewas-Hilang, 17 Kab/Kota Terdampak

kumparan.com • 12 jam yang lalu
Cover Berita

Mabes Polri menyampaikan data terbaru terkait bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi Sumatera Utara sejak Rabu (27/11).

Berdasarkan data hingga Jumat (28/11), tercatat ada 311 kejadian bencana terjadi terdiri dari 127 tanah longsor, 162 banjir, 20 pohon tumbang dan 2 angin puting beliung.

"Bencana ini tersebar di 17 kabupaten/kota dan menimbulkan dampak besar bagi masyarakat," kata Kabagpenum Ropenmas Divhumas Polri, Kombes Pol Erdi A. Chaniago, dalam keterangannya.

Polri menuturkan, tercatat ada 228 korban, dengan rincian 46 orang meninggal dunia, 11 luka berat, 85 luka ringan, serta 86 warga masih dalam pencarian.

"Sementara itu, jumlah pengungsi diperkirakan mencapai 10.000 orang, dengan Kota Medan menjadi wilayah dengan pengungsian terbanyak, yakni 6.782 jiwa," kata Erdi.

Selain itu beberapa daerah melaporkan kondisi terparah, seperti Kota Sibolga dengan 59 korban jiwa, termasuk 46 yang masih hilang.

"Kabupaten Tapanuli Selatan dengan 99 korban jiwa, serta Kabupaten Mandailing Natal yang mencatat lebih dari 1.400 warga mengungsi," kata Erdi.

Jika dijumlah, total korban di Medan, Sibolga dan Mandailing Natal mencapai 432 orang. Polri menegaskan data ini masih dinamis.

"Data terus diperbarui karena anggota terus bekerja di lapangan untuk melakukan pendataan," kata Erdi.

Kerahkan Ribuan Personel

Polri telah mengerahkan 1.754 personel dari berbagai satuan, mulai dari Polres jajaran, Brimob, Ditsamapta, hingga tim Dokkes dan logistik.

Korps Brimob Polda Sumut melakukan operasi SAR, evakuasi korban, membuka akses jalan yang tertutup longsor, serta mendirikan posko darurat dan dapur lapangan.

Sedangkan Ditsamapta membantu patroli tanggap bencana, distribusi logistik hingga memberikan trauma healing bagi warga terdampak.

Bid TIK menyediakan layanan komunikasi darurat dan internet Starlink untuk mendukung koordinasi, sementara Dokkes Polri menangani layanan kesehatan dan pemantauan sanitasi pengungsian. Ditlantas mengatur rekayasa lalu lintas serta mengawal ambulans dan distribusi bantuan.

"Di sisi lain, Bhayangkari Daerah Sumut mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa makanan, selimut, pakaian, kasur lipat, dan perlengkapan bayi ke wilayah yang paling terdampak," kata Erdi.

Erdi menyatakan Polri berkomitmen memberikan respons cepat dan maksimal dalam penanganan bencana ini. Ia menegaskan seluruh personel bekerja tanpa henti untuk melakukan pencarian korban, evakuasi, pengamanan lokasi dan penyaluran bantuan.

“Prioritas Polri adalah keselamatan warga dan memastikan kebutuhan darurat dapat terpenuhi,” kata Erdi.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.