Jakarta - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menyampaikan duka cita yang mendalam atas tragedi kebakaran dahsyat di Apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong, yang meletus.
Kebakaran yang telah merenggut nyawa setidaknya 75 jiwa dan melukai 76 orang lainnya, serta menyisakan 270 orang hilang hingga kini, juga berdampak serius pada sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tinggal atau bekerja di kawasan tersebut.
"Pemerintah Indonesia melalui Kementerian P2MI memantau perkembangan situasi ini secara intensif, bekerja sama dengan otoritas Hong Kong untuk memastikan keselamatan dan hak-hak PMI terlindungi," ujar Mukhtarudin, dalam keterangan tertulis, Jumat (28/11/2025).
Berdasarkan koordinasi terbaru dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Hong Kong dan otoritas setempat, kebakaran yang diklasifikasikan sebagai kejadian darurat tingkat 5 alarm ini bermula dari percikan api di perancah bambu eksternal pada Wang Cheong House, bangunan paling timur kompleks tersebut, sekitar pukul 14:51 waktu setempat.
Api dengan cepat menyebar ke delapan menara bangunan berusia 41 tahun ini, diduga akibat penggunaan material mudah terbakar seperti papan polistirena pada renovasi dinding luar senilai sekitar HK$ 42,43 juta, serta kondisi cuaca kering dengan peringatan api merah dari Hong Kong Observatory.
Lebih dari 1.000 petugas pemadam kebakaran dikerahkan, dan api baru terkendali sepenuhnya setelah lebih dari 24 jam, dengan satu petugas pemadam Hong Kong, Ho Wai Ho (37 tahun) menjadi korban jiwa pertama di antara para pahlawan penyelamat.
Otoritas Hong Kong telah mengambil langkah tegas dengan menangkap tiga tersangka-dua direktur dan seorang konsultan dari perusahaan konstruksi yang bertanggung jawab atas renovasi atas dugaan kelalaian yang menyebabkan korban jiwa, termasuk keterlambatan evakuasi dan penggunaan bahan bangunan yang tidak memenuhi standar keselamatan.
Investigasi mendalam oleh pasukan khusus Hong Kong sedang berlangsung, termasuk pemeriksaan 16 inspeksi keselamatan sebelumnya oleh Departemen Tenaga Kerja Hong Kong, di mana pengingat tertulis terakhir dikeluarkan pada 20 November 2025 terkait pencegahan kebakaran.
Mukhtarudin mengatakan KP2MI mendukung sepenuhnya upaya ini dan mendorong transparansi penuh untuk mencegah tragedi serupa di masa depan, terutama bagi kompleks perumahan padat seperti Wang Fuk Court yang menampung ribuan penduduk di distrik suburban Tai Po, dekat perbatasan dengan Tiongkok daratan.
Hingga saat ini, relawan dan komunitas Indonesia di Hong Kong telah aktif membuka posko bantuan di tempat penampungan sementara seperti Kwong Fuk Community Hall, Tai Po Community Centre, dan sekolah-sekolah lokal, termasuk pembagian makanan, pakaian, dan pendampingan emosional bagi PMI terdampak.
KP2MI telah menyelesaikan pendataan awal dan berkoordinasi dengan polisi Hong Kong melalui hotline pencarian korban di Fung Leung Kit Memorial Secondary School serta meja bantuan di Rumah Sakit Alice Ho Miu Ling Nethersole.
Dari data yang diverifikasi, kondisi sebagian besar PMI aman, meskipun beberapa mengalami cedera ringan akibat menghirup asap. Namun, kami menyesal menyampaikan bahwa dua PMI, yaitu Novita dan Erawati (berdasarkan nomor 1 dan 2 dalam daftar terdampak), tidak terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan setelah pengecekan melalui sistem SMILE dengan nomor paspor, nama, dan tanggal lahir mereka.
KP2MI segera menginisiasi proses pendaftaran darurat dan bantuan sosial bagi keduanya, serta mengimbau seluruh PMI di Hong Kong untuk memverifikasi status perlindungan sosial mereka melalui aplikasi resmi KP2MI.
Untuk mendukung pemulihan psikologis para korban dan keluarga, berikut layanan darurat yang tersedia:
-Hong Kong Red Cross Psychological Support Hotline**: 5164 5040
- 18111 Mental Health Support Hotline (layanan kesehatan mental umum)
- Open Up Counselling 24/7: WhatsApp +852 9101 2012.
Bagi PMI yang membutuhkan layanan dalam Bahasa Indonesia, hubungi Peduli Kasih Hong Kong Hotline: +852 5688 7554. Tim konseling kami siap mendampingi 24 jam, termasuk dukungan repatriasi jika diperlukan.
Mukhtarudin menegaskan KP2MI berkomitmen penuh untuk terus menyampaikan pembaruan resmi seiring perkembangan investigasi dan koordinasi dengan otoritas Hong Kong.
"Kami juga mengajak seluruh pekerja migran di luar negeri untuk selalu memprioritaskan keselamatan, termasuk mematuhi protokol renovasi bangunan dan memastikan asuransi serta registrasi perlindungan kerja. Mari kita doakan agar pencarian korban hilang segera membuahkan hasil dan pemulihan berjalan lancar," kata Mukhtarudin.
"Indonesia bersatu untuk melindungi rakyatnya di mana pun berada," pungkasnya.
Lihat juga Video: Kebakaran Hong Kong Menelan 79 Nyawa, Termasuk Satu Petugas Pemadam
(KP2MI/sls)