New York: Alat belanja bertenaga kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) membantu mendorong lonjakan belanja daring di Amerika Serikat (AS) pada momentum Black Friday.
Ini terjadi karena konsumen enggan berdesak-desakan di toko luring, yang selalu ramai saat Black Friday. Mereka lebih memilih ke chatbot, terlebih harga dan diskon yang ditawarkan juga lebih menarik.
Mengutip Investing.com, Minggu, 30 November 2025, pembelian online oleh konsumen AS saat Black Friday mencetak rekor sebesar USD11,8 miliar, naik 9,1 persen dari 2024, menurut Adobe Analytics, yang melacak 1 triliun kunjungan yang dilakukan pembeli ke situs web ritel daring.
Diketahui, musim belanja liburan Black Friday tahun ini tiba di tengah anggaran Pemerintah AS yang lebih ketat, pengangguran yang mendekati titik tertinggi dalam empat tahun terakhir, kepercayaan konsumen AS merosot ke titik terendah dalam tujuh bulan, serta kenaikan harga yang melejit.
Baca juga: Belanja Konsumen Lesu: Penutupan Pemerintah Bikin Warga AS Ogah Belanja
(Seorang pria berjalan keluar dari toko yang memajang spanduk obral Black Friday. Foto: Xinhua/Shao Haijun)
Lego jadi produk paling laris
Permintaan belanja daring meningkat karena konsumen menunjukkan menggunakan AI di musim liburan, menurut Mastercard SpendingPulse. Data tersebut melaporkan penggunaan AI tumbuh 10,4 persen dalam penjualan e-commerce pada momentum Black Friday tahun ini, dibandingkan dengan pertumbuhan penjualan di toko sebesar 1,7 persen.
Adapun transaksi yang menggunakan AI pada situs-situs ritel AS melonjak hingga 805 persen dibandingkan tahun lalu, kata Adobe. Pertumbuhan signifikan ini terjadi saat alat AI buatan seperti Sparky milik Walmart atau Rufus milik Amazon pada 2024 belum diluncurkan.
"Konsumen menggunakan alat baru (AI) untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan lebih cepat. Ini membuat proses penemuan (hadiah) terasa lebih cepat dan lebih terarah," ungkap ," Suzy Davidkhanian, seorang analis di eMarketer.
Tercatat, produk terlaris pada Black Friday di AS adalah set Lego, kartu Pokemon, konsol gim seperti Nintendo Switch dan PlayStation 5, serta produk-produk seperti Apple AirPods hingga mixer KitchenAid.